Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Pembuktian Jati Diri Wong Cilik

11 Januari 2025   11:49 Diperbarui: 11 Januari 2025   20:58 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ingin menonton film ini, saya mendapat informasi bahwa film ini adalah film komedi. Namun setelah menyaksikan, kesimpulan saya film ini adalah bergenre musik plus drama percintaan beda kasta.

Plot ceritanya sederhana, selama dua jam penonton seakan nonton konser campur sari, melihat, mendengar, ikut bernyanyi (berkaraoke) bahkan tanpa sengaja ikut bergoyang.

Sinopsis film produksi BION tahun 2024 ini sangat sederhana. Dikisahkan seorang pemuda lulusan S1 yang belum memiliki pekerjaan tetap, hanya membantu ibunya berjualan batik, namun memiliki ambisi sebagai musisi terkenal, anak seorang abdi dalem keraton yang berprofesi sebagai tukang sapu, bernama Jeru (Gilga Sahid). Memiliki kelompok musik campur sari bersama beberapa teman-temannya. Namun enggan minta bantuan musisi yang sudah terkenal.

Musik campur sarinya dibalut irama reggae dan koplo. Sementara mitranya Rikolo atau Rick (Evan Loss) anak seorang dalang, yang tidak merestui sepenuh hati anaknya yang lulusan S-1 bermain musik dan ingin menjadi PNS atau karyawan BUMN, menghendaki balutan musik keroncong.

Hal ini yang sudah menjadi pangkal perseteruan keduanya, yang diperkuat saat Jeru jatuh cinta secara 'back street' pada Bethari (Happy Asmara), putri keraton, yang sering membuat Jeru datang terlambat saat latihan atau manggung.

Meski Bethari sangat mendukung kelompok musik "Konco Kangen" dengan sering memberitakan melalui media, namun Bethari selalu dianggap pembawa sial, karena usaha "Konco Kangen" untuk manggung dan dibayar, serta rekaman, selalu gagal, karena pihak keraton, yang diwakili paman Bethari, Argo (Aryo Wahab) sangat menentang hubungan Bethari dan Jeru yang tidak sederajat, sehingga selalu menggagalkan usaha kelompok musik, usaha batik keraton yang dikelola oleh ibu dari Jeru, dan memingit Bethari.

Konflik lainnya adalah Rick yang selalu ragu untuk menyatakan cintanya pada Aruna (Angie Williams). Cemburu berat saat melihat Aruna akrab dengan kakak kelasnya, sehingga mengalami koma akibat kecelakaan lalu lintas.

Anggota kelompok musik lainnya adalah Novian (Erick Estrada) yang istrinya selalu marah, karena tiap pulang tidak pernah membawa uang, sehingga untuk memasukkan anaknya ke TK harus meminjam uang. Novian memiliki tetangga bernama Wahyu (Yusril Fahrisal) peran keduanya yang membuat film ini segar akibat candaan keduanya.

Karena selalu gagal, akhirnya mereka memutuskan kelompok musik bubar (Ambyar - bahasa Jawa). Jeru membantu ibunya berjualan batik, karena sudah dipecat dari toko batik milik keraton, Rick sudah menyerah dan berniat melamar sebagai  PNS.

Bagaimana upaya mereka agar dapat menyelesaikan konflik pada dirinya ? Rekaman ? Road show ? Hubungan asmara Jeru dan Bethari yang beda kasta, beranikah Rick mengingkapkan cintanya pada Aruna ?

Saksikan sendiri di bioskop jawabannya, karena sudah tayang sejak 9 Januari 2025.

Kelebihan film ini mengungkapkan rakyat keci agar memiliki harga diri, menunjukkan bahwa  di dalam keraton yang bersifat primordial hanyalah oknum. Film ini sangat menghibur dengan lagu -lagu campur sarinya sepanjang dua jam, sehingga pantas dinobatkan sebagai film bergenre musikal. Penonton akan dihibur dengan tiga lagu baru, juga sound track lagu-lagu campur sari yang sudah terkenal, serta scoring yang selalu menyesuaikan dengan adegan, suasana sedih, gembira, dan kecewa.

Aksi peran Gilga dan Happy sangat alami, karena keduanya adalah pasutri. Jadi keduanya bermain wajar seperti dua remaja yang kasmaran. Meski tidak diperankan artis papan atas, film ini cukup menghibur.

Kekurangan film ini, sering terlewat terjemahan dari bahasa Jawa, sehingga bagi penonton yang kurang memahami bahasa Jawa jadi bertanya-tanya. Bagi saya yang orang Jawa tentu dengan mudah memahaminya.

Pesan moralnya sangat bagus, khususnya bagi orangtua yang masih membedakan kasta, yang masih meragukan profesi musisi, dan tentang remaja yang harus berani memperjuangkan cintanya.

Sutradara:film "Ambyar mak byar' adalah Puguh Admadja. Kata ambyar sendiri dibuat viral oleh almarhum Didi Kempot, "The King of Broken Heart"yang menyelesaikan rasa patah hati dengan bernyanyi dan bergoyang.

Film ini adalah nobar pertama KOMiK pada awal tahun 2025.


Selamat menonton.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun