Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Berburu Bakcang Terenak di Tiongkok

4 Januari 2025   05:00 Diperbarui: 3 Januari 2025   15:20 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah puas mencicipi kuliner Foshan Shunde, kami melanjutkan petualangan berkuiner ke Zhaoqing, masih menggunakan transportasi kereta api.

Setelah check in di hotel, kami langsung berburu kuliner di dekat hotel, Puitang Pedestrian Street.

Zhaoqing yang paling terkenal adalah bakcangnya, tetapi di dekat hotel tidak ada sehingga kami harus bertanya-tanya, sehingga akhirnya ketemu juga.

Bakcang (dokpri)
Bakcang (dokpri)


Isinya memang memuaskan, tentunya juga rasanya.

Kemudian kami menyeberang jalan melalui underpass menuju ke pusat perbelanjaan Xinghu, yang bernama RT Mart. Ini adalah pasar serba ada lokal Tiongkok yang mampu bersaing dengan hypermart global seperti Carrefour dan Wallmart.

Setelah mengunjungi museum Ye Ting, kami menyempatkan mencari juara kompetisi bakcang seantero Tiongkok, Huang Zhong Huang.

Puas rasanya setelah dapat menikmati bakcang terenak se Tiongkok, kami pun menunggaljan Zhaoqing dengan kereta api menuju Shenzhen.

Sebelum berangkat menyempatkan makan siang mie bakso pada sebuah warung di dekat stasiun. Selain bakcang, bakso Zhaoqing juga terkenal lezat.

Tiba sore hari di Shenzhen, setelah check in di hotel. Segera beristirahat, karena keesokan harinya harus menuju Hong Kong.

Karena sudah mendekati waktu pulang, dan tiket pulang kami dari Hong Kong, maka kami menuju Hong Kong. Menyempatkan makan siang dengan mie bambu tabur telur udang dan pangsit udang kuah di dekat Golden Computer Centre

Mengunjungi pusat perbelanjaan H.A.N.D.S dan untuk makan malam kami memilih hairy crab dan ayam kampung Wenchang.

Ayam Wenchang (dokpri)
Ayam Wenchang (dokpri)


Menjelang keberangkatan pesawat masih memesan mie, bihun dengan irisan telur ikan, teh susu, dan kopi latte di gerai kuliner bandara.

Berakhirlah sudah petualangan kami di beberapa kota di provinsi Guangdong, berawal dari Zhangjiang, Foshan Shunde, Zhaoqing, Shenzhen dan berakhir di Hong Kong.

Tidak selalu makan di restoran mewah, di warung yang berdempetan dengan pengunjung lain juga ok.

Hong Kong memang bukan kota yang termasuk provinsi Guangdong, melainkan kota tersendiri dengan dua sistem negara. Bekas koloni Inggris yang sejak 1997 selah dikembalikan ke China / Tiongkok dan kini menerapkan dua sistem  Inggris dan China / Tiongkok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun