Setelah puas mencicipi kuliner Foshan Shunde, kami melanjutkan petualangan berkuiner ke Zhaoqing, masih menggunakan transportasi kereta api.
Setelah check in di hotel, kami langsung berburu kuliner di dekat hotel, Puitang Pedestrian Street.
Zhaoqing yang paling terkenal adalah bakcangnya, tetapi di dekat hotel tidak ada sehingga kami harus bertanya-tanya, sehingga akhirnya ketemu juga.
Isinya memang memuaskan, tentunya juga rasanya.
Kemudian kami menyeberang jalan melalui underpass menuju ke pusat perbelanjaan Xinghu, yang bernama RT Mart. Ini adalah pasar serba ada lokal Tiongkok yang mampu bersaing dengan hypermart global seperti Carrefour dan Wallmart.
Setelah mengunjungi museum Ye Ting, kami menyempatkan mencari juara kompetisi bakcang seantero Tiongkok, Huang Zhong Huang.
Puas rasanya setelah dapat menikmati bakcang terenak se Tiongkok, kami pun menunggaljan Zhaoqing dengan kereta api menuju Shenzhen.
Sebelum berangkat menyempatkan makan siang mie bakso pada sebuah warung di dekat stasiun. Selain bakcang, bakso Zhaoqing juga terkenal lezat.
Tiba sore hari di Shenzhen, setelah check in di hotel. Segera beristirahat, karena keesokan harinya harus menuju Hong Kong.