Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Salah Kaprah Curhat ke AI

28 Desember 2024   05:00 Diperbarui: 27 Desember 2024   15:00 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Curhat (sumver gambar : freepik)


Disinyalir dewasa ini banyak orang yang mengalami stress hingga depresi, atau mengalami gangguan kesehatan mental, melakukan curhat ke AI. Maklum mau curhat ke sesama manusia merasa malu, kawatir aibnya terbuka.

AI atau Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan memang super pandai, namin ia tetap sebuah mesin komputer yang tidak memiliki emosi atau perasaan. Bagainana AI bisa memilki empathy sehingga bisa memberikan solusi atas persoalan mental. Dari cerita beberapa anak muda yang pernah curhat  kepada AI, kesimpulannya jawaban AI sangat normatif, alias tidak mendasar.

Bagi Anda yang sedang mengalami sress hingga depresi, lakukan langkah berikut ini :

* Tarik nafas dalam-dalam

Tarik udara baru sekitar empat detik, tahan selama empat detik, lalu keluarkan pelan-pelan selama empat detik. Ulangi beberapa kali.

* Latihan relaksasi

Lakukan peregangan otot, agar merasa relaks. Dapat dimulai dari ujung ibu jari kaki hingga kepala.

* Jalan kaki

Lakukan jalan kaki keluar rumah / tempat kerja selama 5-10 menit. Rasakan suasana berbeda diluar rumah / tempat kerja.

* Ciptakan suasana tenang

Kosongkan pikiran, ciptakan suasana tenang pada pikiran dan perasaaan Anda.

* Tertawa sejenak

Jangan tertawa sendiri tanpa sebab, nanti orang lain mengira otak Anda kurang satu ons. Tetapi tertawalah dengan menonton film lucu atau melihat gambar karikatur yang lucu.

Langkah lanjutan berikutnya adalah :

* Aktif berolahraga

Latihlah fisik Anda supaya bugar, guna mengurangi stress.

* Meditasi

Lakukan latihan meditasi setiap hari 10-30 menit, hingga diperoleh ketenangan.

*Menulis blog

Tulislah yang Anda risaukan atau keluhkan, tulislah berupa puisi atau esai. Ungkapkan semuanya pada blog Anda (kalau dulu orang biasa menulis pada buku harian).

*Aturlah waktu Anda

Buatlah skala prioritas, lakukan yang terpenting terlebih dulu. Tentukan target yang dapat dicapai.

* Minta bantusn ahli

Jangan curhat pada AI, meski pandai. Bila malu dengan keluarga atau teman, carilah yang ahli dibidangnya, misal psikolog.

* Relaksasi tubuh

Lakukan relaksasi pada tubuh Anda dengan aktivitas ringan, seperti yoga, membaca, atau berenang.

* Tidur yang cukup

Berikan istirahat yang cukup pada tubuh Anda. Usahakan 7-8 jam sehari. Tidak hanya tidur malam, juga termssuk memejamkan mata saat wakru rehat.

Guna mengurangi stress, Anda juga perlu mengubah gaya hidup, misalnya:

* Pola makan sehat

Diet atau makan secukupnya, memilih makan bernutrisi, mengurangi gula, garam, dan kopi

* Lakukan hobi

Anda memilki sesuatu yang menyenangkan, lakukanlah. Misal berwisata, menelihara satwa, berkebun, memasak, dll

* Jangan pedulikan komentar negatif

Tutup rapat-rapat telinga Anda dari komentar negatif dari siapa pun.

* Kurangi ketergantungan digital

Meski sekarang era digital, kurangi ketergantungan Anda pada gawai, tablet, atau komputer. Hindari sikap FOMO.

* Pelajari teknik relaksasi

Berlatihlah yoga atau tai-chi.

Gejala kesehatan mental memang disebut sebagai pandemi baru. Jangan selesaikan dengan curhat kepada AI, pasti hanya jawaban kocak yang Anda dapatkan. Coba terapkan kiat-kiat diatas. Semoga berhasil mengatasi stress atau depresi. Yang sering diakhiri dengan bunuh diri. Sayangi nyawa Anda. Hidup ini indah, kawan !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun