Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Penjual Mie Ayam Raih Anugerah Cerpen Kompas 2023

21 Desember 2024   01:06 Diperbarui: 21 Desember 2024   01:16 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Talk show (dokpri)
Talk show (dokpri)


Hilmi juga menjelaskan dalam penjurian yang diutamakan adalah rasionalitas bukan perasaan, baru dilakukan analisa konten.

Hilmi juga mengatakan Kompas tetap menghargai karya penulis yang kaya imajinasi, meski untuk membayar honor penulis selama satu tahun mencapai 50 juta Rupiah, lebih menguntungkan berlangganan aplikasi AI yang hanya dibawah 5 juta Rupiah satu tahun. Karena Kompas lebih menghargai imajinasi penulis (manusia) daripada sekadar çerpen buatan mesin.

Memang untuk berhasil tayang di Kompas, harus sanggup menyisihkan ratusan bahkan ribuan karya penulis lain. Cara kerja Kompas menggolongkan çerpen yang masuk kriteria, pada golongan A dan B. Prioritas utama tentu yang golongan A, namun bila karya-karya yang masuk kurang baik, maka terpaksa yang masuk golongan B yang akan ditayangkan.

Sementara Harso mengemukakan bahwa ia sebenarnya bukan hobi menulis, tetapi membaca. Namun ternyata dalam hal menulis Harso bukan kaleng-kaleng, karena merupakan penulis novel "Yak Ada Embusan Angin" (2023) yang menarik perhatian juri Sayembara Novel Deean Kesenian Jakarta dan penulis novel "Forgulos" (2019).

Harso yang masih tampak gugup, mengakui tidak mengira cerpennya mampu terpilih meski harus bersaing dengan penulis kondang. Bagi Harso dapat menembus Kompas saja sudah sebuah prestasi.

Harso juga terlibat aktif dalam komunitas Labita (Laboratorium Ide dan Cerita).

Selamat dan sukses untuk Harso. Peraih Anugerah Çerpen Kompas 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun