Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kisah Karyawan Pabrik Sebagai Tumbal

14 Desember 2024   05:00 Diperbarui: 14 Desember 2024   23:31 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster (sumber gambar: tirto.id)


Sebuah film horror baru untuk 17 tahun ke atas berjudul "Hutang Nyawa" mulai hari ini meramaikan dunia hiburan Indonesia. Film ini diproduksi oleh Visinema Pictures dengan dengan dua produsen lainnya.

Dua nama besar duduk sebagai produser, yaitu Angga Dwinas Sasongko dan Christian Imanuel. Sedang duduk di kursi sutradara Billy Christian.

Mengangkat cerita karyawan pabrik yang harus bekerja seperti mesin, beristirahat di asrama karyawan ala kadarnya.. Masih dijadikan tumbal pula oleh majikannya.

Sinopsis film ini diawali oleh Erwina (Taskya Namya) seorang ibu satu anak akibat "kecelakaan" yang bersuamikan pengangguran, pemabuk, penjudi dan terjerat hutang. Erwina yang semula bekerja di pabrik keripik pisang, terpaksa harus mengikuti permintaan ibunya karena anaknya Jody mengalami kecelakaan ketika bermain di pabrik.

Pabrik milik teman ayahnya adalah pabrik batik yang terletak di pinggir hutan. Pabrik tua dengan aturan yang melanggar privasi karena ponsel karyawan harus diti poptipkan di kantor.

Erwina merasakan suasana janggal di pabrik, namun ia bertekad tetap bekerja apalagi sudah mendapat sahabat yang saling membantu, Tri.

Tanpa dasar yang jelas Tri terpilih untuk dimutasikan ke Tuban. Namun Erwina merasakan kejanggalan pada Tri, sehingga diam-diam Erwina mengikutinya.

Ternyata Erwina tersesat di hutan, beruntung dotolong arwah ayahnya yang menunjukkan arah ke asrama. Namun. melewati sebuah altar batu yang sedang terjadi ritual oleh bossnya dengan Tri, sebagai tumbal.

Kehadiran Erwina dan seorang temannya diketahui, sehingga dikejar. Erwina berhasil selamat, karena ditolong bossnya, sedang temannya tertangkap.

Bossnya mencoba menyuap Erwina dengan amplop berisi uang milik Tri dengan alasan dititipkan saat Tri berangkat ke Tuban. Erwina tidak percaya, sehingga terjadi perkelahian yang menyebabkan bossnya tewas tertusuk gunting.

Sanggupkah Erwina mengungkap misteri pabrik tua itu ? Bisakah Erwina menemukan sosok ayahnya ? Apakah peran ibunya yang sering tertusuk jarum jarinya saat menyulam ?

Jawaban akan terkuak bila Anda menyaksikan di bioskop.

Aksi peran artis pendukung film ini  sangat baik, properti juga mendukung. Jumpscare cukup mengejutkan, dan scoring sangat membantu menciptakan suasana seram.

Bagi yang penakut harap membawa teman, film horror ini cukup menyeramkan.

Kekurangan film ini adalah munculnya adegan lintah yang kurang masuk akal.

Secara keseluruhan film ini asyik untuk ditonton, khususnya bagi Anda yang bernyali besar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun