Sebuah film horror baru untuk 17 tahun ke atas berjudul "Hutang Nyawa" mulai hari ini meramaikan dunia hiburan Indonesia. Film ini diproduksi oleh Visinema Pictures dengan dengan dua produsen lainnya.
Dua nama besar duduk sebagai produser, yaitu Angga Dwinas Sasongko dan Christian Imanuel. Sedang duduk di kursi sutradara Billy Christian.
Mengangkat cerita karyawan pabrik yang harus bekerja seperti mesin, beristirahat di asrama karyawan ala kadarnya.. Masih dijadikan tumbal pula oleh majikannya.
Sinopsis film ini diawali oleh Erwina (Taskya Namya) seorang ibu satu anak akibat "kecelakaan" yang bersuamikan pengangguran, pemabuk, penjudi dan terjerat hutang. Erwina yang semula bekerja di pabrik keripik pisang, terpaksa harus mengikuti permintaan ibunya karena anaknya Jody mengalami kecelakaan ketika bermain di pabrik.
Pabrik milik teman ayahnya adalah pabrik batik yang terletak di pinggir hutan. Pabrik tua dengan aturan yang melanggar privasi karena ponsel karyawan harus diti poptipkan di kantor.
Erwina merasakan suasana janggal di pabrik, namun ia bertekad tetap bekerja apalagi sudah mendapat sahabat yang saling membantu, Tri.
Tanpa dasar yang jelas Tri terpilih untuk dimutasikan ke Tuban. Namun Erwina merasakan kejanggalan pada Tri, sehingga diam-diam Erwina mengikutinya.
Ternyata Erwina tersesat di hutan, beruntung dotolong arwah ayahnya yang menunjukkan arah ke asrama. Namun. melewati sebuah altar batu yang sedang terjadi ritual oleh bossnya dengan Tri, sebagai tumbal.
Kehadiran Erwina dan seorang temannya diketahui, sehingga dikejar. Erwina berhasil selamat, karena ditolong bossnya, sedang temannya tertangkap.
Bossnya mencoba menyuap Erwina dengan amplop berisi uang milik Tri dengan alasan dititipkan saat Tri berangkat ke Tuban. Erwina tidak percaya, sehingga terjadi perkelahian yang menyebabkan bossnya tewas tertusuk gunting.