Kalau dulu orang boleh berbangga, asal bisa menyediakan makanan enak, meski restoran tidak begitu nyaman, masih bisa laris. Contohnya banyak pebisnis kuliner tradisional, seperti Soto Bokoran di Semarang atau  Soto Kuning di Bogor.
Pebisnis kuliner jaman now, selain menyediakan  makanan enak mesti disajikan di tempat yang nyaman. Seperti berpendingin ruangan, tempat duduk yang nyaman, dan pemandangan yang menarik (instagrammable).
Memilih lokasi di jalan yang macet adalah salah satu pilihan. Karena orang yang malas bermacet ria lebih senang menunggu jalanan agak lenggang dengan menunggu di kafe atau restoran.
Juga kafe atau restoran harus menyediakan ruang kerja (working space) dengan internet yang cepat dan colokan untuk menambah daya listrik maupun untuk mengoperasikan perangkat bantu yang digunakan, misal notebook.
Berdasar konsep restoran masa kini, Penn yang sudah memiliki bisnis spa, salon, barbershop, aroma terapi mencoba masuk ke bisnis restoran sejak 2021.
Kafe untuk bekerja atau rapat ditempatkan di lantai dua, yang menyediakan minuman kopi dan non kopi serta kudapan  (snack).
Restoran yang menyediakan makanan enak dipadu dengan ruangan yang nyaman diletakkan di.lantai tiga, dengan nama Penn Deli atau Penn Jakarta.
Restoran menyediakan makanan Western dan Indonesia, sayangnya menunya belum tegas antara halal dan non halal. Karena masih menyediakan menu daging babi (pork) dan minuman beralkohol.
Sebaiknya Penn melakukan survei terhadap pelanggan-pelanggannya, mana yang lebih dominan, itulah yang bakal menjadi target marketnya.
Seperti anak perusahaannya, "Sinar Msndala" yang tegas, kuliner China (Chinese Food) halal. Tanpa daging babi dan minyak babi.
Komunitas Fiksiana dari Kompasiana sempat diundang untuk melakukan penilaian kualitas makanan (test food).
Setelah sambutan dari nyonya rumah, Anastasia Anindya, dikeluarkan appetizer berupa kroket atau bitterballen sebuah kuliner khas Belanda. Uniknya , kroket disajikan dengan alas mie siap saji. Paduan kentang dan daging terasa lembut. Semua tamu menyukainya, sehingga ludes tak bersisa.
Menu makanan utama (main course) tidak dipilih dari buku menu atau pindaian softcopy menu, melainkan harus dipilih dari mangkuk (bowl) seperti mengambil topik debat capres. Tamu yang mengambil sebuah menu makanan dan minuman, akan diminta untuk menilai kuliner yang dipilihnya.
Ada yang mendapatkan  kuliner Western, kebanyakan Italian, seperti Spaghetti Carbonara, Truffle Supreme Pizza, dan Sandwich Italian Sub Crusty. Sedang yang mendapatkan kuliner nusantara, bisa menikmati nasi goreng ayam, sei sapi, kweetiau sapi, soto Betawi, dan nasi Betutu Bali.
Saya mendapatkan sandwich yang menggunakan roti crusty, dengan lapisan bagian atas yang tebal, namun crunchy. Untuk menyantapnya, lupakan sejenak table manner. Setelah dipotong dengan pisau, gunakan tangan untuk mulai menyantapnya. Di bagian tengahnya terdapat daging dengan kualitas pilihan yang dibumbui dengan baik, sehingga terasa nikmat untuk setiap gigitan. Komentar ini bukan promo, pembaca yang tidak percaya boleh mencobanya sendiri.
Untuk minuman, saya mendapatkan fruit bliss yang sangat menyegarkan. Sangat cocok untuk diminum ditengah panasnya suhu Jakarta.
Penn tentu juga menyediakan dessert, seperti cheese cake, tiramisu, dan gelato.
Makanan yang disajikan dalam "test food" adalah menu halal semuanya  Sehingga semua tamu dapat menikmati kelezatan buah karya chef Penn tanpa ragu-ragu.
Kelezatan kuliner Penn sudah terbukti, selain suasana ruang makan yang nyaman, kuliner yang disediakan memang benar-benar lezat. Serta disajikan dengan tatanan yang menarik.
Selain enak, harganya juga pantas, sekitar dua ratus ribu Rupiah untuk per orang.
Selain menyediakan ruang private di lantai tiga, juga ada ruang private di rooftop untuk kapasitas 15 orang. Dimana sambil bersantap, kita dapat menikmati gemerlapnya lampu-lampu dari gedung-gedung di Jakarta (city view), tentunya bila kita berkunjung pada malam hari.
Restoran ini juga sangar peduli atau bersahabat dengan kaum disabilitas. Karena terletak di lantai tiga, maka disediakan lift, yang bisa menaikkan tamu berkursi roda dengan nyaman.
Bagi yang berkunjung dengan menggunskan kendaraan pribadi roda empat, jangan kawatir mengenai parkir, karena tersedia fasilitas vallet yang dilayani oleh security kelompok bisnis Gaya.
Â
Selain berbisnis kuliner, kelompok bisnis ini juga mulai memasuki bisnis penginapan. Bagi Anda yang dari luar kota Jakarta, atau harus pulang larut malam, bisa menginap di "W Home". Saat Ini sudah tersedia di Bendungan Hilir, Setiabudi, dan Cikatomas-Senopati.
Memang kelompok bisnis Gaya selalu bersinggungan dengan keperluan pribadi. Seluruh staf kelompok bisnis Gaya siap memanjakan Anda.
Tertarik untuk mencoba yang mana? Jika kuliner, spa, salon, dan barbershop berkunjunglah ke kawasan Santa, Jakarta Selatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H