Komunitas Fiksiana dari Kompasiana sempat diundang untuk melakukan penilaian kualitas makanan (test food).
Setelah sambutan dari nyonya rumah, Anastasia Anindya, dikeluarkan appetizer berupa kroket atau bitterballen sebuah kuliner khas Belanda. Uniknya , kroket disajikan dengan alas mie siap saji. Paduan kentang dan daging terasa lembut. Semua tamu menyukainya, sehingga ludes tak bersisa.
Menu makanan utama (main course) tidak dipilih dari buku menu atau pindaian softcopy menu, melainkan harus dipilih dari mangkuk (bowl) seperti mengambil topik debat capres. Tamu yang mengambil sebuah menu makanan dan minuman, akan diminta untuk menilai kuliner yang dipilihnya.
Ada yang mendapatkan  kuliner Western, kebanyakan Italian, seperti Spaghetti Carbonara, Truffle Supreme Pizza, dan Sandwich Italian Sub Crusty. Sedang yang mendapatkan kuliner nusantara, bisa menikmati nasi goreng ayam, sei sapi, kweetiau sapi, soto Betawi, dan nasi Betutu Bali.
Saya mendapatkan sandwich yang menggunakan roti crusty, dengan lapisan bagian atas yang tebal, namun crunchy. Untuk menyantapnya, lupakan sejenak table manner. Setelah dipotong dengan pisau, gunakan tangan untuk mulai menyantapnya. Di bagian tengahnya terdapat daging dengan kualitas pilihan yang dibumbui dengan baik, sehingga terasa nikmat untuk setiap gigitan. Komentar ini bukan promo, pembaca yang tidak percaya boleh mencobanya sendiri.
Untuk minuman, saya mendapatkan fruit bliss yang sangat menyegarkan. Sangat cocok untuk diminum ditengah panasnya suhu Jakarta.
Penn tentu juga menyediakan dessert, seperti cheese cake, tiramisu, dan gelato.