Dick adalah pria tua berusia 60 tahun. Fisiknya masih kuat, otaknya masih cemerlang. Tiap hari masih aktif di kantor nemimpin perusahaannya bahkan sering menjadi penasehat pada berbagai asosiasi bisnis.
Pada usianya yang senja, Dick belum rela melepas posisinya kepada anak tunggalnya, Ricky. Ricky, termasuk tampan dan pandai, namun kurang memiliki tanggung jawab. Pekerjaannya tiap hari hanya flexing, berfoya-foya dan bermain game online. Agar Ricky sadar, Dick dengan terpaksa membatasi keuangan yang diberikan, dipatok agar hanya cukup untuk makan dan jajan saja.
Dick memang mendidik Ricky dengan keras, agar Ricky mampu mewarisi bisnisnya.Namun Ricky justru melakukan perlawanan, Ricky tidak mau bekerja dimanapun bahkan berhura-hura dengan wanita kaya yang lebih pantas menjadi ibunya  Jadi Ricky justru malas bekerja, karena dia memperoleh dukungan finansial dari teman-teman wanitanya. Bahkan untuk keluar kota dan ke luar negeri, apalagi hanya sekadar clubbing di dalam kota.
Dick yang sudah menduda sepuluh tahun lamanya, makin marah mengetahui pola didiknya yang keras dikacaukan oleh wanita-wanita kaya itu.
Akibatnya, timbul rasa ketidak senangan wanita-wanita kaya itu pada Dick, yang sering melarang kegiatan hura-hura mereka. Lalu mereka beritikad jahat dengan berusaha melenyapkan Dick.
Dick harus dibunuh. Lalu mereka membujuk Ricky untuk melakukannya, karena hanya Ricky yang bisa masuk ke dalam rumah melewati pintu berlapis dari rumah Dick.
Rencana pembunuhan akan dilakukan pada malam Halloween, Ricky akan mengenakan busana seram seperti yang banyak dikenakan orang-orang pada malam Halloween. Tujuannya tentu, agar tidak ada yang mencurigai gerak geriknya.
Pada malam Halloween, Dick tengah bersantai setelah makan malam. Seperti biasa nonton film kegemarannya di ruangan yang di disain seperti sebuah theatre, dengan suara dolby yang menggelegar.
Karena disain yang bagus, lalat atau nyamuk pun akan tidak terdengar suaranya.
Tiba-tiba sebuah serangan pusau menghunjam mengarah pada dadanya. Dick yang saat muda seorang ahli bela diri masih cukup lentur untuk menghindari serangan itu. Saat penyerang ingin melakukan serangan berikutnya, meloncatlah seekor kucing hitam yang mencakar wajah si penyerang sehingga berlari keluar dengan meraung krsakitan.
Kucing prmberani itu adalah kucing kesayangan mendiang istrinya, yang selalu menemaninya menonton film.
Dick memang mencurigai anaknya, namun tidak ada bukti, karena sejak peristiwa percobaan pembunuhan itu Ricky tidak pernah pulang ke rumah.
Ricky baru berani pulang ke rumah, setelah luka-lukanya sembuh dan tidak menunjukkan bekas. Saat ditanya kenapa kenapa tidak pulang ke rumah dengan santainya Ricky mengatakan sedang berlibur ke Bali.
Setelah gagal dengan percobaan pembunuhan pertama, wanita-wanita kaya itu makin geram terhadap Dick. Mereka menyewa pembunuh bayaran yang lebih profesional agar rencananya berhasil. Â Dan rencana tetap akan dilaksanakan pada malam Halloween.
Pada malam Halloween tiba, Dick lebih waspada. Dia sudah siaga dengan senapan berburu.
Ketika bel rumahnya berbunyi, Dick seperti lazimnya penduduk Amerika, membuka pintu setelah mengintip dari lubang kunci bahwa yang datang serombongan anak-anak . Dick dengan perasaan gembira membagikan coklat yang telah disediakannya kepada anak-anak tersebut.
Namun tiba-tiba sebuah serangan pisau yang kuat menghunjamnya. Rupanya penyerang bersembunyi diantara kerumunan anak-anak. Seperti dulu, Dick masih sempat menghindar, lalu Dick segera mengokang senapan berburunya.
"Dar."
Sebuah peluru melesat mengenai kepala sang penyerang. Sang penyerang roboh bersimbah darah. Dick membuka topeng hantu yang dikenakan penyerang. Dick bersyukur, ternyata wajah orang yang tidak dikenalnya. Padahal Dick semula mengira penyerang itu adalah Ricky.
Setelah menghadapi dua kali percobaan pembunuhan yang gagal, Dick kemudian menyewa pengawal pribadi. Jadi saat membuka pintu pada malam Halloween berikutnya dilakukan oleh pengawalnya.
Pada malam Halloween tahun-tahun berikutnya tidak terjadi peristiwa menyeramkan apapun. Meski hubungan kekerabatan dengan Ricky tetap makin berjarak, karena perbedaan sikap mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H