"Sendang Ayu ?" tanpa sadar Anto mengulangi permintaan istrinya. "Itu kan adanya di Jogja, Evi"
"Benar mas, masa begitu mudah tidak bisa mengabulkan permintaan istri dan calon anak ?" sergah Evi membuat Anto tidak berkutik.
Bagainana saya harus ke Jogja ? Beban pekerjaan kantor sedang tinggi-tinggibya akhir tahun ini  Pasti boss tidak akan menyetujui permohonan cuti kerjanya.
Anto lalu curhat pada sahabatnya, Toby yang biasanya sering memberikan solusi.
"Gampang Anto, tidak perlu ke Jogja, buat saja sendiri di Jakarta. Bahan-bahannya  jahe, kunyit, cengkeh,,kayu manis, kapulaga, daun sereh, jeruk manis, jeruk nipis, kolang kaling dan gula cair" cerocos Toby.
Demi sang istri tercinta, hari Minggu, Anto pergi ke pasar tradisional, untuk membeli bahan-bahan keperluan menyiapkan minuman Sendang Ayu.
Sepulangnya dari pasar, Anto sibuk di dapur mempersiapkan membuat Sendang Ayu. Untung ketika di Jogja, Anto nemprrhatikan cara pembuatannya  Dalam waktu 30 menit sudah selesai, tinggal menuangkan air panas.
Gelas sudah ditata persis cara penataan saat beli di Jogja, jadi 100% sama.
Lagi-lagi Anto menerima pujian dari Evi, yang kegirangan permintaannya dikabulkan.
Masa manja calon ibu atau wanita hamil atau menurut istilah Jawa "ngidam" sudah berakhir. Keduanya tinggal menunggu waktu kelahiran.
Semoga javang bayi lahir sehat dan sempurna serta tidak ileran. Karena semua permintaannya sudah dipenuhi.