Kita tentu pernah mengenal nama-nama ini Tontowi Ahmad, Liem Swie King, Kevin Sandjaja legenda bulutangkis Indobesia yang pernah mengharumkan nama Indonesia. Mungkin bagi pecinta bulutangkis saat ini hanya mengenal Mohammad Ahsan, pasangan ganda putra Indonesia bersama Hendra, pasangan senior yang masih aktif bermain.
Keempatnya adalah atlet-atlet bulutangkis yang berasal dari PB Djaroem.
Dari arena Denmark Open 2024 kita baru saja menyalsikan seorang pebulutangkis muda belia asal Prancis. Namanya moncer saat dia berhasil menjadi juara tunggal putra pada Japan Open 2024 dan kemarin berhasil menumbangkan Viktor Axelsen, pebulutangkis senior Denmark yang sering disebut robotnya tunggal putra di kandangnya sendiri.
Laga keduanya sangat menguras tenaga. Pada babak pertama Alex Lanier mdngalahkan Axelsen dengan skor tipis 21-19.
Namun pertandingan ini sangat menguras tenaga sang robot sehingga harus menyerah pada babak kedua. Padahal dua andalan Indobesia, Jonathan Christie dan Anthony Ginting sangat sulit untuk menumbangkan Axelsen.
Kini dunia bulutangkis Indobesia mulai suram. Dua andalan tunggal putra sudah tersisih di Denmark Open ,2024 Memang Indonesia pemain juniornya berhasil meraih piala Suhandinata 2024 pada Mixed Team, namun tidak berhasil mencapai final pada kejuaraan perorangan.
Bagainana pembibitan olahragawan. Nasional kita?
Kita masih ingat drama yang memilukan beberapa waktu yang lalu. Ketika KPAI melarang PB Djaroem yang bisnis utamanya rokok untuk merekrut anak-snak.Hal ini membuat kecewa PB Djaroem sehingga akhirnya memutuskan untul mengundurkan diri dari dunia bulutangkis.
Padahal kita semua tahu, PB Djaroem sangat banyak menghadiljan atlet-atlet muda berprestasi. Selain empat nama diatas masih banyak pebulutangkis yang telah dihasilkan.
Kini dunia bulutangkis Indonesia mulai suram, sementara negara-negara lain mulai bangkit. Alex Lanier adalah salah satu contoh pemain muda yang diprediksi akan meroket di masa mendatang.