Sebuah pasar yang terdapat di dalam benteng kraton Jogja adalah Pasar Ngasem. Untuk mencarinya sangat mudah, di dekat kawasan gudeg Wijilan.
Menurut sejarahnya, lokasi pasar ini adalah sebuah danau pada masa Sultan HB Ii. Bersamaan berkembangnya kota Jogja, kawasan Pasar Ngasem menjadi pemukiman atau tempat tinggal warga Jogja.
Sesuai budaya Jawa, bahwa seorang laki-laki dianggap sukses dalam kehidupannya, bila sudah memiliki garwa (istri), wisma (rumah), turangga (kendaraan), curiga (keris), dan kukila (burung). Maka Pasar Ngasem pada mulanya adalah pusat penjualan burung. Namun kini berangsur hilang, dan berubah menjadi pasar konsumsi biasa.
Saat berkunjung ke sana pada bulan Oktober 2024, seperti pasar tradisional lainnya, biasa buka subuh dan siang hari sudah mulai banyak yang tutup, karena dagangan sudah habis.
Pengaturan cukup rapi, ada sentra buah dan jajanan. Namun di sela-sela kios acap terdapat penjual makanan untuk sarapan atau makan pagi. Dari mulai soto, empal gentong, maupun nasi campur. Pasar juga menyediakan tempat untuk sarapan di bagian dekat Plaza Ngasem, baik lesehan di atas tikar maupun di meja kursi batu.
Yang dimaksud Plaza Ngasem adalah sarana untuk menampilkan dan menonton kesenian berbentuk panggung terbuka dengan kursi penonton berbentuk setengah lingkaran bertingkat. Konon kabarnya, untuk menggantikan pertunjukan kesenian yang semula dilakukan di kawasan benteng Vredeburg.
Pada ulang tahun kota Jogja ke 268, bertempat di Pasar Ngasem juga akan diadakan pertunjukan kesenian berupa "Disdag Festival" pada tanggal 29 November - 1 Desember 2024.
Pada kios buah, kita dapat menemukan pepaya, mangga, dan buah lainnya tergantung musimnya. Sedangkan pada kios jajanan, kita bisa mendapatkan jajan pasar, apem beras, jadah tempe, wingko, serabi, dan lain-lain.
Salah satu yang menarik adalah wedangan di pasar. Ada sebuah kios yang menjajakan wedang sendang ayu, yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan menambah imunitas tubuh.
Wedang Sendang Ayu adalah campuran rempah, seperti jahe, kunyit, kayu manis, gula pasir, gula aren, cengkeh, jeruk nipis, jeruk peras, kapulaga, daun serai, dan kolang kaling yang kemudian dituang air panas.
Salah satu ikon Pasar Ngasem adalah patung bakul jamu. Sayangnya kami tidak menemukan bakul jamu asli di sana.
Penasaran dengan suasana pagi yang ramai di Pasar Ngasem ? Sempatkan ke sana saat berkunjung ke Jogja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H