Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

YouTuber Asing Lebih Tersegmen

7 Oktober 2024   05:00 Diperbarui: 7 Oktober 2024   07:03 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Bila kita membandingkan hasil karya video dari YouTuber asing dan YouTuber lokal adalah segmentasinya

YouTuber asing memilki kepakaran atau spesialisasi pada sebuah bidang, misal wisata, teknik, atau kuliner.

Sebaliknya YouTuber lokal kalau diperhatikan seakan multi talenta. Bidang apa saja dibuatnya, seolah dia tahu segalanya.

Juga komuniksi antara YouTuber asing dengan responden lebih akrab, karena menggunaksn bahasa persatuan bangsa-bangsa di dunua, yaitu bahasa Inggris

Sedangkan YouTuber lokal lebih banyak berbahasa Indonesia, sehingga respondennya terbatas. Kalaupun ada yang berani menggunakan bahasa Inggris, acap kali bahasa Inggrisnya kaku dan sulit dipahami oleh responden asing. Mungkin sekarang lebih bagus setelah dibantu AI.

Sebenarnya responden asing sangat ingin tahu tentang Indonesia, khususnya daerah wisata, busana dan kuliner  Hal ini terbukti dari unggahan pribadi di sosial media, selain YouTube. Responden banyak bertanya tentang nama lokasi dan cara mencapainya.

Dan mereka sangat senang bila kita mampu berkonunikasi dengan baik terhadap mereka.

Bila YouTuber lokal mampu memiliki spesialisasi, mereka dapat mempromosikan Indonesia lebih baik. Yang tentunya bermanfaat bagi dunia pariwisata Indonesia.

Juga YouTuber lokal harus lebih banyak belajar masalah sosial budaya yang disenangi responden asing, misal tentang kehidupan warga sehari-hari yang jarang disentuh oleh YouTuber lokal.

YouTuber lokal selain menampilkan panorama Indonesia, juga perlu menampilkan kehidupan sehari-hari, tentang busana termasuk batik, kuliner dan cara mengolah serta menyajikannya.

Buatlah video secara lebih komprehensif dengan teknik penyajian yang dapat bertutur (story telling) jadi buatlah video yang lebih hidup.

Perkembangan lainnya adalah peralatan yang menunjang. Selain gawai dengan kamera resolusi tinggi dengan tongsis, juga gunakan kamera dengan tripod, kalau perlu menabunglah untuk membeli sebuah drone.Perbaiki terus teknik merekam video, serta teknik menyunting  video. Dan khususnya cara bertutur dan berkomunikasi yang baik dalam bahasa Inggris.

Mestinya suatu saat YouTuber lokal tidak akan kalah kualitasnya dengan YouTuber asing

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun