Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mengenal Budaya Korea Selatan

1 Oktober 2024   08:54 Diperbarui: 1 Oktober 2024   08:54 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Khoirul ( sumber gambar koteka)

Kita tentu hanya sedikit tahu mengenai budaya di Korea Selatan melalui drama Korea Selatan (drakor) yang sering kita tonton atau pun melalui etos kerja ekspatriat yang bekerja di Ibdonesia.

Atau melalui beberapa kuliner Korea yang banyak dijajakan di mall, seperti tteok, japchea, ramyeon, kimbab, atau bibimbap.

Berungunglah kita dapat mengetshui lebih dalam mengenai Korea Selatan, karena telah ditulis dalam bentuk buku brrjudul " Inspirasi Negeri Ppali Ppali," yang ditulis okeh mahasiswa S3 asal Indonesia.

Khoirul ( sumber gambar koteka)
Khoirul ( sumber gambar koteka)


Buku ini menceritakan kehidupan di Korea Selatan, tentunya berdasar pengalaman Khoirul Ferdiansyah yang dibagikan pada webinar Koteka Talk 195.

Khoirul yang biasa,menulis tulisan ilmiah, sangat kagum pada budaya Korea sehingga menulis sebuah buku bergenre psosial budaya.

Alumni Universitas Brawijaya, aktivis mahasiswa, dan penulis buku ini berhasil memperoleh beasiswa S3 di Korea, sehingga ia mampu menuliskan tentang kehidupan di Korea dengan detil

Untuk belajar di Korea, Khoirul disyaratkan harus memahami bahasa Korea, minimal bahasa sehari-hari untuk dapat berbelanja di super market.

Khoirul sangat kagum pada Korea, karena masih sanggup mempertahankan budayanya ditengah kemodernan.

Buku ini berisikan tentang life style, fashion, teknologi, budaya, kuliner, dan lain-lain agar mahasiswa yang mendapatksn beasiswa S1, S2 atau S3 di Korea tidak mengalami gagap budaya (culture shock).

Khoirul menuliskan tentang kebiasaan jalan kaki di sana. Semuanya serba cepat, termasuk warga lansia.

Bila bekerja, mereka memiliki kebiasaan tidak saling bicara. Kecuali pada saat jedah makan siang.

Berhati-hatilah bila berbelanja, jangan melihat terlalu lama, karena dianggap suka dan langsung dibungkus.

Kita juga dapat memahami tradisi chuseok dan seollal yang masih dipertahankan

Chuseok adalah festival mengucap syukur atas  berhasilnya panen. Biasanya dilaksanakan selama 3 hari. Sedangkan seollal adalah perayaan Tahun Baru di Korea. Seluruh keluarga yang tinggal berpencar, lalu berkumpul untuk merayakan secara meriah. Biasanya libur selama 3 hari.

Sedangkan pada kuliner, terdapat istilah benchan, yaitu makanan yang disajikan saat kenduri.

Kimchi adalah kuliner pembuka atau appetizer, biasa disajikan bersama makanan lain dalam piring-piring kecil

Busana tradisional di Korea disebut hanbok, yaitu busana berwarna cerah tanpa saku, dan hangul adalah alfabet Korea yang diciptakan oldh raja Sejong dari dinasti Inceon pada tahun 1440.

Yang sangat menarik, mereka sangat menghormati orang yang lebih tua  Itulah sebabnya, menjadi kebiasaan menanyakan umur saar baru kenal.

Budaya masa kini, orang senang berjumpa di kafe. Namun mereka sangat  menyenangi museum, sehingga kita banyak menjumpai museum modern di sana.

Karena di Korea memiliki 4 musim, maka di tiap rumah terdapat sistem pemanasan ruangan, yang disebut ondol.

Tentang beasiswa

Bagi yang ingin melanjutkan studi secara gratis, carilah beasiswa untuk kuliah di Korea. Karena beaya  pendidikan di sana gratis.

Selama kuliah, mahasiswa selalu kerja paruh waktu (part time), meski paruh waktu di gaji sama besar dengan mereka yang kerja penuh waktu (full time)

Bagi warga Korea mereka lebih bangga bisa bekerja sambil kuliah, daripada sudah lulus kulish, tetapi tidak mendapstkan pekerjaan.

Kuliah di Korea berdasar tingkat, bukan per semester. Jadi, meteka biasa mengambil cuti kuliah, sehingga banyak yang lulus kuliah sudah tidak muda lagi.

Di Korea juga dikenal sistem transfer dalam perkuliahan yang disebut  STEAM.

Mahasiswa jarang yang bekerja di laboratorium sehingga laboratorium sering kosong  Laboratorium hanya diisi mahasiwa secara terbatas. Oleh mereka yang direkrut oleh profesor yang memberikan beaya penelitian.

Para mahasiswa sangat gila belajar, bahkan mereka belajar di coffee shop, tidak untuk bersosialisasi seperti di Indonesia

Ada dua macam visa untuk pelajar, yaitu GKS dan BK21.

Warga Korea sangat Amerika minded. Tujuan wisata mereka pasti pergi ke Amerika Serikat.

Semua bangunan di Korea rata-rata berarsitektur modern yang sangat ramah pada kaum disabilitas. meski begitu mereka juga tetap mempertahanksn hanok, rumah tradisional Korea.

Tertarik tentang Korea ? Yuk belajar atau kuliah di Korea.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun