Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Kiat Orang Tua Dekat dengan Anak

22 September 2024   10:00 Diperbarui: 22 September 2024   10:14 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar: fisipol.uma.ac.id)

Untuk dapat dekat dengan anak sendiri, adalah pekerjaan gampang-gampang sulit. Teorinya banyak, namun tidak mudah dijalankan, karena karakter anak yang berbeda antara satu dengan lainnya.

Disini akan coba dijabarkan kiat untuk dapat dekat dengan anak, dari mulai balita hingga remaja.

Orang tua harus memahami benar sifat-sifat anaknya. Memang beda generasi akan membuat cara memperkuat hubungan orang tua dengan anak selalu berubah, dan kita harus mampu berbuat fleksibel (jangan kaku, atau istilahnya book oriented).

Begini kiatnya :

1. Bersikaplah sebagai teman

Meski orang tua beda usia dengan anak, orang tua jangan sekali,-kali bersifat otoriter. Jangan sering menghukum, apalagi memukul. Kita harus memahami kemauan anak, dan cara terbaik adalah membuat diri kita sebagai temannya.

Dengan bersikap sebagai teman, kita tidak mempunyai barikade hubungan dengan anak. Anak akan selalu bersikap terbuka, karena dia nenganggap orang tuanya sebagai teman.

Memang tidak musah untuk memfungsikan diri sebagai teman. Apalagi orang tua yang dulu dididik dengan cara feodal. Dimana orang tua harus dihormati dan dituruti semua  kehendaknya.

2. Makan bersama

Bila pada masa feodal, ada aturan tak tertulis, jangan makan sambil berbicara. Kini justru di meja makan, adalah tempat dimana orang tua bisa berbicara dengan anak. Mendengarkan cerita, keluh kesah, dan keinginan dia. Orang tua harus menyimak, dan memberikan tanggapan sebagai teman. Dengan memberikan solusi yang harus dia pilih, bukan harus dia lakukan. Orang tua tidak boleh main paksa atau memaksakan kehrndaknya.

Selain di meja makan, pembicaraan dari hati ke hati dapat dilakukan pada sore hari sebelum makan malam, setelah selesai makan malam,  pada saat bersantai di ruang keluarga atau menjelang tidur.

Bentuk pembicaraan harus seperti obrolan antar teman.

3. Beri kebebasan memilih

Jangan terlalu melarang, jangan memaksakan kehendak yang diinginkan orang tua. Misal, orang tua ingin anaknya menjadi dokter. Namun bila passion anak ingin menjadi seniman, orang tua harus mendukungnya.

4. Anak adalah prioritas

Dalam setiap kesempatan, orang tua harus menunjukkan selalu bertindak untuk kepentingan anak. Saat dia bekerja, mencari nafkah, orang tua harus menunjukkan bahwa prioritasnya adalah demi kebahagiaan sang anak.

5. Bebaskan anak membantu

Sebagai teman, orang tua harus siap berkomunikasi dengan baik. Termasuk bila anak ingin membantu apa yang sedang kita kerjakan. Berilah kepercayaan kepada mereka untuk membantu. Jangan melarang, dengan alasan, nanti akan menimbulkan kesalahan, atau bukan urusan anak. Karena mereka juga perlu mendapat kepercayaan dan dihargai.

Demikianlah kiat untuk membina hubungan dengan anak. Semoga dengan menganggapnya sebagai teman, orang tua akan diterima, dan .memperoleh kepercayaan dari sang anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun