Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Haunted Universities Trilogy, Serasa Nonton 3 Film Sekaligus

18 September 2024   08:26 Diperbarui: 18 September 2024   16:28 2771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Haunted Universities Trilogy (Dokumentasi Pribadi)


Berkat KOMiK, komunitas Kompasianers pecinta film, kami ber 12 Kompasianers mendapatkan kesempatan untuk mengikuti special screening film Thailand bergenre horror pada Selasa 17 September 2024 di Cinepolis, Spark.

Menikmati film horror Thailand ini kita serasa menonton 3 film sekaligus. 3 cerita berbeda, dengan 3 sutradara berbeda, yaitu Sorawit Meungkeaw, Nontawat Numbenchapol, dan Aussada Likitboonma.

Cerita berkisar di kampus, satu kisah dua orang mahasiswa yang sedang memperjuangkan nasibnya untuk mendapatkan beasiswa, dua kisah lainnya tentang perpeloncoan di kampus.

. . .

Kisah pertama tentang dua mahasiswa, Koy (Elsaya Housuwan) dan Hongte (Chatsai Chinassi), dua mahasiswa yang sedang menunggu pengumuman penerimaan beasiswa. Malang nasib mereka, karena pihak universitas tahun itu hanya memberikan kuota satu penerima beasiswa.

Koy merasa was-was akan gagal kuliah bila gagal memperoleh beasiswa. Hongte berusaha menghiburnya dengan mengajak ke telaga menemui putri kerajaan Siam kuno yang bisa mengabulkan segala permintaan.

Konon ceritanya, putri raja ini sedang kasmaran dengan salah seorang pemikul tandu. Sang Raja murka dan menghukum mati semua pemikul tandu. Karena kekasihnya dibunuh, sang putri juga ikut bunuh diri. Akibatnya, yang boleh menemuinya dalam ritual adalah sepasang kekasih.

Padahal Koy dan Hongte hanya teman biasa. Bagaimana Koy dan Hongte dapat terlepas dari kutukan karena melanggar syarat sang putri?

Suasana film sangat menegangkan ketika keduanya diburu pasukan pemikul tandu yang siap dengan samurai untuk memenggal kepala. Namun dikemas dengan adegan komedi yang kocak  Bagaimana nasib keduanya?

. . .

Kisah kedua, pada perpeloncoan mahasiswa baru, mahasiswa lama mengundi namanya untuk menjadi pelindung mahasiswa baru. Identitas harus disembinyikan, hingga akhir masa perpeloncoan.

Earth (Pisitpol Ekaphongsit) yang tidak menyetujui sistem ini, setelah mengambil nama langsung membuangnya di tempat sampah.

Namun tidak disengaja, Earth dipertemukan dengan mahasiswa baru bernama Sun (Awat Rataphinta), karena saat Earth mencari temannya, Earth menemukan Sun sendirian, dengan buku kuno yang katanya pemberian Boonhuat.

Saat dicari pada database universitas, ternyata Boonhuat adalah mahasiswa yang meninggal saat perpeloncoan beberapa tahun sebelumnya.

Buku itu menggiring Sun ke apartemen Boonhuat. Apa yang terjadi di sana? Mampukah Earth menolong Sun?

Kisah kedua ini juga tak kalah menyeramkan, namun tetap dikemas dengan komedi segar.

. . .

Kisah ketiga, tentang malam inagurasi perpeloncoan, dengan syarat peserta harus mendapatkan bunga. Mint (Nichapat Chatchalpoirat) dan Wal (Chutavuth Pattarakhumphol) sedang berusaha mendapatkan bunga. 

Tanpa menyadari siapa yang memberi petunjuk, Wal pergi ke sebuah rumah doa, dan mengajak barter bunga yang ada di rumah doa dengan bubur siap saji. Saat Wal memberikan bunga ke Mint, Mint terasa dicekik seorang mahluk hingga suaranya berubah.

Lalu Mint memaksa Wal menunjukkan di mana letak rumah doa, untuk minta maaf. Keduanya pergi dengan ditemani Haley -(Siwat Jumlongkul), namun rumah doa itu hilang.

Lalu mereka mendapatkan info harus mencari di lantai 6. Saat menaiki lift mereka melihat tiga wanita dengan busana Siam kuno. Mereka berusaha menutup pintu lift, agar ketiga wanita itu tidak ikut naik beserta mereka. Ternyata ketiga wanita itu sudah berada di dalam lift.

Terjadilah keseraman dan kelucuan di dalam lift. Termasuk mereka menemukan rumah doa yang penghuninya ingin minta tolong.

Setelah mereka mengembalikan patung sesuai pada tempatnya, suara Mint kembali seperti semula. Rupanya mereka ketemu masalah dengan rumah doa yang selalu hilang.

Bagaimana ketiganya terlepas dari gangguan penghuni rumah doa?

. . .

Saksikanlah akhir ketiga cerita di atas dengan menyaksikan film horror komedi ini, yang mulai diputar di bioskop tanggal 18 September 2024.

Keseruans Nobar (Sumber gambar: Pipip)
Keseruans Nobar (Sumber gambar: Pipip)


Kisah pertama cukup. Berdarah-darah, kisah kedua dan ketiga lebih soft. Suasana menyeramkan tetap terjaga meski ditingkah oleh aksi komedi.

Oleh karena itu film berdurasi hampir 2 jam ini diperuntukkan bagi mereka yang sudah dewasa alias 17 tahun ke atas.

Film ini bisa direkomendasikan sebagai hiburan yang layak ditonton.

Nobar Komik (Dok: Komik)
Nobar Komik (Dok: Komik)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun