Pernahkah Anda jalan-jalan ke kota Semarang ? Tepatnya di kawasan Kota Lama yang baru saja direvitalisasi. Lalu menjumpai sebuah bangunan tua dengan dua patung semut raksasa di bagian atas gedung ?
Benar, gedung ini adalah gedung Marabunta.yang saat ini difungsikan sebagai restoran. Menurut sejarahnya, sebelum menjadi gedung Marabunta, gedung ini berfungsi sebagai gedung pertunjukan atau hiburan bagi orang Belanda dan Eropa lainnya, yang dalam bahasa Belanda disebut "Schouwburg".
Dalam gedung pertunjukan ini banyak aktivitas hiburan, seperti komedi, musik, dan tarian.
Nah, salah satu artis yang pernah manggung disana adalah seorang wanita bernama Margaretha Geetruida MacLeod, yang lahir pada tanggal 7 Agustus 1876 dengan nama Zelle.
Nama panggungnya adalah Matahari, seorang penari erotis Belanda yang saat tampil gedung pertunjukan selalu dipadati penggemarnya.
Sebelum menjadi penari erotis, Matahari adalah istri seorang perwira tinggi Belanda. Memiliki dua anak, namun akhirnga bercerai.
Matahari rajin mempelajari tarian Jawa, sehingga jari-jarinya mengayun gemulai yang membuat penontonnya terpesona. Setiap gerakannya mampu menyihir penontonnya, sehingga menimbulkan sensasi atau fantasi tersendiri.
Setelah bercerai, Matahari pindah ke Eropa, tetap berprofesi sebagai penari erotis, sehinggga namanya menjadi terkenal di Eropa dan banyak berhubungan dekat dengan kalangan militer.
Saat sudah berusia 40 tahun, Matahari sudah tidak laku lagi di panggung. Namun karena kedekatannya dengan kalangan militer, dia dituduh sebagai mata-mata.
Matahari namanya mengglobal karena ditangkap dan dituduh oleh tentara Prancis sebagai mata-mata Jerman pada Perang Dunia I. Yang menimbulkan banyak korban di pihak Prancis.
Oleh Pengadilan militer Prancis, Matahari dijatuhi hukuman mati, meski tidak ada bukti kuat, sebagai mata-mata.
Uniknya, Matahari tidak pernah mengakui tuduhan itu. Bahkan saat  menghadapi regu tembak Prancis, Matahari dengan gagah berani tidak bersedia matanya ditutup saat eksekusi dilaksanakan.
Pada tahun 1917, Matahari tewas di depan regu tembak, dikenal sebagai "The Greatest Woman Spy", namun Matahari tidak pernah mengakui dirinya sebagai mata-mata, lebih senang disebut sebagai penghibur (Entertainer).
Pada 2017 kisah hidupnya sempat diangkat ke layar perak dengan judul "The Naked Spy" sepanjang 78 menit, dengan tokoh Matahari diperankan oleh Florence Rapati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H