Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Perbaiki Mental Kita

10 September 2024   10:00 Diperbarui: 10 September 2024   10:03 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kehidupan ini kita sering melihat, orang biasa-biasa saja tetapi berlagak atau berpenampilan sebagai orang kaya.

Istilah yang dikenal adalah flexing. Jadi seseorang memaksakan diri tampil dengan barang-barang bermerek dari ujung kepala hingga ujung kaki. Hingga dijuluki seperti manequin berjalan.

Misal memakai sepatu bermererk, baju dan celana atau gaun bermerek, bahkan kalau perlu yang mereknya bisa terbaca orang lain dari jauh. Masih ditambah lagi memakai perhiasan seperti gelang, kalung,, cincin, arloji, dan anting-anting yang sangat menyolok. Masih ditambah lagi membawa gawai, notebook, dan tas mewah. Lalu bepergian dengan sepeda motor atau mobil mewah. Semua kebutuhan ini sering dibeli dengan  berhutang, entah melalui kredit (pinjam ke bank atau pinjol, maupun paylater).

Yang penting tampil gaya, bahkam kalau perlu selfie, lalu diunggah ke sosial media. Masih belum puas? Kadang membeli rumah mewah, makan di restoran mewah, dan berwisata ke luar negeri. Fotonya lalu diunggah ke sosial media, agar semua orang menganggap dia orang berkelas.

Beda halnya justru kalau kita perhatikan orang yang benar-benar kaya. Mereka justru berpenampilan sederhana, mengenakan sepatu yang nyaman dipakai, celana dan baju juga sederhana yang penting pantas, yang ditunjang oleh aksesories seperlunya. Kendaraan yang digunakan dan rumah yang ditinggali juga sederhana, yang penting layak pakai.

Mereka bisa saja ke luar negeri dan membeli gawai mahal, namun tidak pernah dipamerkan.

Kenapa justru sikapnya berbanding terbalik dengan orang biasa yang sok kaya ?

Karena orang kaya justru memahami cara menghasilkan uang. Ia tidak mau melakukan flexing. Semua yang digunakannya sederhana, karena uangnya digunakan unruk mencari uang lagi.

Istilah yang populer di dunia bisnis, adalah mencari passive income. Jadi kelebihan uang, mereka belikan barang-barang yang dapat menghasilkan uang lagi, seperti properti yang disewakan, properti sebagai investasi yang dijual setelah harga naik, membeli emas atau saham sebagai investasi, atau yang paling konservatif menyimpan uang dalam bentuk obligasi atau deposito. Akibatnya, mereka yang sudah kaya malah jadi bertambah kaya, karena mendapat penghasilan tambahan.

Sedangkan orang biasa yang sok kaya, justru pusing dan stress, jarena tiap bulan harus membayar cicilan beserta bunganya. Hidupnya makin rumit, sudah penghasilan pas-pasan makin berat karena hutang yang harus dilunasi .

Jadi, bagainana sebaiknya bersikap ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun