Yang menarik, meja-meja ditutup kain khas Indonesia, ada songket, kain Jawa, dan kain Bali.
Pameran ini yang disasar  orang Indonesia, yang sedang belajar di sana, yang sudah menjadi diaspora karena menikah dengan orang Jerman, dan penduduk Jeman sendiri.
Sedangkan tujuannya adalah membangkitkan pariwisata dan kuliner Indonesia. Harusnya Kemenparekraf mendukung acara ini.
Hari Sabtu cuaca sangat bersahabat, padahal hari Jumat sempat turun hujan es.
Diperkirakan terdapat sekitar 30 booth, diantaranya booth Persatuann Indonesia - Jerman. Juga tersedia hall untuk kesenian Indonesia, seperti pencak silat, tarian
daerah, dan lain-lain.
Mbak Gana akan menarikan tarian Sunda, tentang Srikandi.
Yang menarik seluruh booth mendukung program ramah lingkungan, dengan tidak menggunakan kemasan berbahan plastik. Juga sampah, tempat sampahnya sudah dipilah menjadi tiga bagian,untuk plastik, kertas dan campuran.
Secara keseluruhan, pameran yang pertama kali diadakan di pinggiran kota Koln ini sederhana, namun bermakna.
Bangga khan Kompadiana sudah go international, Kompasiana sudah naik kelas melalui Koteka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H