Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kompasiana Go International

9 September 2024   05:00 Diperbarui: 13 September 2024   13:23 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ah masa iya ? kompasiana khan blog keroyokan yang berada di Indonesia. Benar, ini bukan hoaks. Karena Koteka, komunitas traveler Kompasiana mempunyai 2 admin yang berdomisili di Jerman. Pada Sabtu 7 September 2024 sedang mengikuti pameran pada event yang dinamai Pasar Senggol di Koeln, Jerman.


Dinamai Pasar Senggol karena dulunya lokasi pameran ditengah kota, dan kini pertama kali pindah agak ke pnggiran (sekitar 5 jam perjalanan dengan mobil dari rumah mbak Gana).

Ikut menjaga booth Koteka dua admin Gana dan Siti bersama suami-suami mereka.

Apa yang dipamerkan ?

Booth Koteka memajang foto-foto tempat wisata yang Gana pernah kinjungi, seperti Raja Ampat, pulau Komodo (Labuhan Bajo), Toraja, anak Krakatau,  bermalam di Kapal Kelotok di Kalimantan Tengah, sambil melihat orang hutan, Bali, Loro Jonggrang di Prambanan, dan patung Yesus tertinggi di Indonesia.

Koteka memajang buku-buku karya Mbak Gana yang diterbitkan oleh Elex Media - KG Media.

Sketsa (dok: Gana)
Sketsa (dok: Gana)
Mendisplay sketsa lukisan tentang Indonesia karya Ruang Garasi (Mbak Kana dan mbak Sari Kuswoyo) yang pernah bekerja sama dengan Koteka. Sketsa lukisan dijual 50 euro, harga masih bisa dinegosiasikan.


Lalu juga barang-barang kesenian khas Indonesia, seperti topeng, kuda lumping, wayang, dan benda-benda kesenian lainnya.

Sedangkan mbak Siti bersama Pesanggrahan Indonesia membuka booth khusus tentang Jogja, wisata dan kulinernya.

Sementara tetangganya ada yang menjual kuliner khas Indonesia, seperti kue pandan, batagor, siomay, tempe mendoan, bakso, jamu, sambal, tahu aci, martabak, jahe, sekoteng, dan es kopyor. Juga ada yang menjual cindera mata khas Indonesia.

Jahe dan sekoteng tidak diminum ditempat, melainkan dijual dalam bentuk bubuk untuk diseduh di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun