Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kenapa Napak Tilas Kemerdekaan Selalu Menarik?

2 September 2024   05:00 Diperbarui: 2 September 2024   09:14 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perumusan Proklamasi (dokpri)


Meski Koteka Trip ke 24 telah berlangsung  hampir sebulan yang lalu, tepatnya berlangsung tanggal 10 Agustus 2024.

Perlu kiranya memeroleh tanggapan dari peserta trip ini. Adalah Ajeng Leodita, seorang Kompasianer yang mendaftar melalui jalur Koteka dan berhasil terpilih untuk mengikuti trip ini, bercerita melalui webinar Koteka Talk ke 191.

Ajeng (sumber gambar Koteka)
Ajeng (sumber gambar Koteka)


Ajeng cukup sibuk, selain bekerja pada sebuah perusahaan konstruksi, juga sering menerima order sebagai event organizer dalam menghias pelaminan.

Koteka Talk yang biasanya rutin berlangsung hari Sabtu sore WIB, minggu ini harus digeser ke hari Minggu, karena Ajeng memilkii kesibukan pada hari Sabtu.

Sebenrnya Ajeng sudah lama bergabung dengan Kompasiana, akibat ajakan teman, karena menulis di kanal Facebook kurang banyak pembacanya, lebih banyak melalui Kompasiana, blog kroyokan tempat bergabungnya para citizen journalism.

Pada mulanya Ajeng banyak menulis artikel fiksi, namun karena di Kompasiana penulis fiksinya banyak, sebagai newbie, Ajeng merasa tulisannnya keterbacaannya sedikit. Lalu Ajeng banting setir dengan menulis artikel genre reportase, seingatnya topik mengenai penari malam di Jatinegara, dan mendapat label Artikel Utama. Dari sini Ajeng makin bersemangat menulis.

Lalu setelah menikah dan mempunyai momongan, Ajeng sempat vacuum dari Kompasiana. Saat balik kembali, Ajeng terkejut dengan banyaknya komunitas di Kompasiana. Karena hobi jalan-jalan, akhirnya bergabung dengan Koteka. Bahkan sempat ketemu darat dengan ketua Koteka, mbak  Gana yang berdomisili di Jerman saat mengikuti "Jalan-jalan di Broadway Alam Sutera,Tangerang Selatan".

Rupanya mengikuti program Koteka dari mulai senang, jadi mencandu. Karena jadi mengetahui banyak destinasi wisata, juga mengenal banyak teman baru.

Ajeng mendaftar ikut program "Napak Tilas Kemersekaan" yang merupakan kerjasama antara Koteka dan WKJ, karena tertarik pada destinasi awalnya Munasprok (Museum Perumusan Naskah Proklamasi).

Karena Ajeng adalah penggemar museum, bahkan saat ditugaskan kantornya ke Manado selama 3 bulan, Ajeng sempat mencari museum di Manado, padahal teman-temannya lebih menyukai mall.

Ajeng menemukan museum negeri Manado, yang saat itu masih gelap dan tampak nenyeramkan. Meski agak takut, Ajeng memberanikan diri. Tidak ada tiket masuk di museum itu, hanya bayar seikhlasnya. Ajeng merasa senang saat melihat melalui sosial media, bahwa museum tersebut kini sudah dipugar. Memang cita-citanya ingin mengunjungi banyak museum di tanah air.

Yang menarik saat mengikuti program "Napak Tilas Kemerdekaan", kelompok blogger meendapat satu pemandu dari WKJ. Padahal biasanya mengunjungi museum tanpa adanya pemandu.

Tetapi program "Napak Tilas Kemerdekaan" ini juga diikuti non blogger, daripada mereka menulis di sosial media saja, akhirnya mau bergabung dengan Kompasiana.

Yang lebih mengejutkan program "Napak Tilas Kemerdekaan" berbentuk walking tour, ini pengalaman pertama baginya.

Peserta harus berjalan kaki sekiar 3 KM, dari Munasprok, menyusuri jalan Imam Bonjol, melewati rumah duta besar, kantor negara-negara ASEAN, kantor parpol, Taman Suropati, rumah Bung Hatta, gedung Metropole, hingga Monumen Proklamasi, yang ada Tugu Petir Juga banyak kuis sepanjang perjalanan, sehingga tidak merasa lelah.

Di Munasprok sendiri, Ajeng sempat menyaksikan ruang tamu  rumah Laksamana Maeda, yang dibuat rapat oleh Achmad Soebardjo, Ir. Soekarno, dan Hatta dengan pemuda-pemuda. Lalu sempat memasuki bunker tempat menyjmpan dokumen penting.

Ajeng sangat tertarik bila museum dilengkapi dengan diorama, seakan bisa merasaksn. saat kejadian. Bahkan saat menonton film dokumenter di Munasprok, Ajeng sempat menagis.

Meski harus memberikan kontra prestasi berupa video Reel dan tulisan, bagi Ajeng tidak ada masalah, karena sudah terbiasa dengan waktu tenggat. Sehingga sudah ada semangat untuk menulis dan tidak merasa terpaksa.

Selain menerima goodie bag berisi minuman dari sponsor, yang surprised bagi para blogger mendaoat oleh-oleh juice dalam kemasan 1 liter sebanyak 6 kotak dengan 3 rasa.

Sebagai kata penutup, Ajeng senang dengan program-program Koteka  karena jadi tahu banyak tempat wisata.

Tertarik dengan pengalaman Ajeng ? Yuk bergabung dengan Koteka, komunitas traveler Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun