Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Semoga Pilkada 2024 Menjadi Pilkada Paling Demokratis

30 Agustus 2024   05:00 Diperbarui: 30 Agustus 2024   06:52 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ( sumber gambar: rri.co.id)


Pilkada 2024 cukup seru karena merupakan Pilkada serentak yang pertama. Dari sini akan terpilih Gubernur, Bupati dan Walikota.

Semula Pilkada 2024 tidak begitu seru, karena adanya peraturan yang membatasi parpol untuk mengajukan bakal calon. Harus memiliki jumlah kursi cukup besar, sekitar 20%.

Nah, karena peraturan yang memberatkan itu, akhirnya parpol sibuk membentuk koalisi antar parpol. Bahkan mengerucut satu koalisi besar dan satu parpol besar yang ditinggalkan oleh koalisi besar.

Akibatnya, parpol yang tidak memiliki jumlah kursi yang memadai, tidak mampu mengajukan calon pimpinan daerah.

Bahkan kabarnya akan banyak terjadi calon dari koalisi besar akan melawan kotak kosong atau calon boneka yang sengaja dipasang.

Pada bulan Agustus 2024, Mahkamah Konstitusi mengeluarkan peraturan baru, bahwa parpol dengan jumlah kursi 7,5% saja sudah dapat mengajukan calon.

Keputusan Mahkamah Konstitusi ini bahkan sempat akan direvisi oleh Baleg di DPR, sehingga menimbulkan demonstrasi besar di beberapa kota. Akhirnya keputusan Mahkamah Konstitusi tetap dipertahankan.

Maka makin serulah pada injury time batas pendaftaran calon. Parpol yang sendirian pun asal memiliki jumlah kursi 7,5% dapat mengajukan calon. Bahkan ada rumor, koalisi besar akan pecah, karena beberapa parpol yang memiliki jumlah kursi 7,5% ingin mengajukan calonnya sendiri.

Memang jumlah calon akan bertambah banyak  Mungkin bagi rakyat yang kurang peduli pada perkembangan politik di tanah air akan bingung pada saat harus menjatuhkan pilihan di bilik suara.

Tapi jangan kawatir, dari masa pendaftaran calon hingga pelaksanaan Pilkada 2024 serentak masih ada jedah waktu, seperti masa kampanye.

Bagi rakyat yang memiliki hak suara dapat mulai memilah antara calon satu dengan lainnya. Memang memilih dari beberapa calon membutuhkan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi.

Pilihlah calon yang benar-benar mumpuni, yang mau memperhatikan kepentingan rakyat, jujur, dan mampu memajukan daerahnya.

Jangan terpengaruh oleh  janji-janji manis, apalagi politik uang, karena sekali salah memilih akan menyesal selama 5 tahun.

Kontestasi Pilkada 2024 akan makin seru dan meriah. Kini benar-benar terjadi kontestasi antara calon real, bukan calon real melawan kotak kosong maupun calon boneka.

Angin demokrasi telah berhembus, manfaatkan hak pilih kita secara bertanggung jawab. Mari lebih banyak membaca agar pengetahuan politik kita bertambah, sehingga mampu menjatuhkan pilihan yang tepat.

Mari kita sukseskan Pilkada 2024. Boleh bersaing asalkan tetap menggunakan norma-norma yang benar, agar bisa terpilih pimpinan daerah yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun