Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Serunya Naik Bus Jawara

28 Agustus 2024   05:00 Diperbarui: 28 Agustus 2024   09:23 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Koteka Trip keliling Kota Tangerang dengan bus Jawara (Jalan-Jalan Wisata Rakyat Tangerang) telah berlangsung 11 Agustus 2024 yang lalu.

Untuk mengetahui kesan-kesan peserta yang mengikuti event ini, Gaganawati srlaku ketua Koteka, komunitas traveler Komasiana mengajak salah seorang peserta untik bicara pada webinar Koteka Talk 190.

Adalah Zatna Fitri, seorang Kompasianer yang baru bergabung dua tahun lalu, pengantin baru, dan tinggal di Tangerang belum lama, karena asalnya dari Sumatera Barat.

Zatna (sumber gambar: Koteka)
Zatna (sumber gambar: Koteka)

Zatna adalah lulusan D3 Kimia Analis dan S1 Teknik Industri, yang mempunyai hobi menulis.

Selain akhirnya bergabung dengan komunitas Koteka, Zatna ternyata adalah salah satu admin konunitas Pulpen.

Zatna sangat senang dengan adanya event yang diadakan Koteka, karena tidak mungkin melakukannya sendiri. Bisa, tapi tidak seseru bersama komunitas.

Selain ikut jalan-jalan dengan bus Jawara yang diikuti sekitar 10 peserta, Zatna juga pernah mengikuti Koteka Trip jalan-jalan Cikini Gondangdia yang bekerja sama dengan WKJ. Keduanya sama-sama menyenangkan, meski yang dengan WKJ, pesertanya lebih banyak

Persiapan setelah dinyatakan terpilih adalah memantau titik kumpul, lalu pada hari H diantar suami. Tidak perlu memvbawa bekal makanan, karena acara selesai tengah hari, cukup berbekal air minum saja.

Karena ada tugas setelah event, yang dilakukan adalah membuat video untuk Reel dan mencatat penjelasan pemandu wisata di note pada gawai. Lalu ditambah data melalui pencarian di Google untuk melengkapi tulisan.

Karena jumlah peserta tidak terlalu banyak, jadi bebas memilih tempat duduk, mau di bagian depan atau belakang bus. Tapi Zatna memilih di bagian depan, agar bisa mendengarkan penjelasan pemandu wisata dengan lebih jelas.

Pemandu wisata memberikan penjelasan sepanjang perjalanan, misal tentang sejarah kota Tangerang, dan tempat-tempat wisata di kota Tangerang.

Ternyata keputusannya memilih tempat di bagian depan, berbuah hadiah kuis. Zatna bersama Marla memenangkan kuis karena dapat menjawab tiga pwrtanyaan dengan cepat dan benar.

Ada empat titik yang dikunjungi, berangkat dari Taman Elektrik, Jembatan Kaca, kawasan kuliner Laksa Tangerang, dan Kampung Bekelir.

Kesan saat mengunjungi Jembatan Kaca yang berada di atas sungai Cisadane, kebersihan perlu ditingkatkan. Seperti memperbanyak tempat sampah, pemilahan tempat sampah (organik, non organik, dan B3) serta kebersihan sungai Cidadane jangan hanya kalau ada event saja.

Waktu kunjungan cukup, meski secara protokol ditentukan 15 menit tiap titik kunjungan, namun dibuat fleksibel aehingga tidak merasa diburu-buru.

Keseruan Koteka Trip (dokpri)
Keseruan Koteka Trip (dokpri)


Waktu paling lama digunakan saat mencicipi Laksa Tangerang. Meski ada beberapa gerai, ternyata cara penyajiannya tidak sama, ada yang ditaburi kacang hijau ada yang serundeng. Zatna berterima kasih pada Koteka yang telah mentraktir peserta makan Laksa.

Sedangkan Kampung Bekelir adalah kampung kumuh yang diperindah dengan cat, sebagai CSR sebuah perusahaan cat. Meski sekarang harus di cat ulang, karena cat sudah memudar.

Meski baru kenal dengan peserta lain, sebagai seorang introvert tetap merasa enjoy. Yang sudah dikenalnya hanya Inong, sesama komunitas Pulpen, tapi saat pulang sempat nebeng dengan Bayu Fitri.

Karena seru, Zatna jadi ketagihan mengikuti event serupa. Baginya beda peserta pasti berbeda rasa.  

Sebagai warga yang berdomisili di Tangerang, Zatna belum pernah naik maupun tahu tentang adanya bus Jawara. Dia hanya tahu bus Tayo, mungkin karena bus jawara jam operasionalnya pendek, hanya jam 16-18 saja.

Pesannya agar bus Jawara lebih dikenal, agar jam operasionalnya ditambah, disamping promosi tentunya. Juga agar rute bus Jawara melewati kawasan penjual batik Tangerang dan cindera mata atau oleh-oleh khas kota Tangerang

Bus Jawara dioperasikan secara gratis bagi warga kota Tangerang pada sore hari sejak 2019.

Di atas adalah pengalaman Zatna, apakah Anda tertarik dengan keseruannya?. Yuk gabung dengan Koteka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun