Seringkali kita mendengar kabar bahwa si Polan meninggal dunia karena terpeleset atau terjatuh di kamar mandi  Kasus sebenarnya, karena si Polan melakukan cara mandi yang salah. Sehingga terjatuh di kamar mandi bukan karena terpeleset.
Bagi anak muda, orang dewasa, apalagi lansia, jangan mandi saat selesai  berolahraga. Selain masih berkeringat, olahraga menyebabkan irama jantung meningkat, pembuluh darah melebar dan suhu tubuh meningkat.
Bila dpaksakan langsung mandi, dengan alasan ada keperluan penting, dapat menyebabkan jatuh di kamar mandi, karena pembiuluh darah pecah.
Sebaiknya beristirahat sejenak, agar suhu tubuh menurun dan dapat menyesuaikan diri dengan suhu tubuh normal.
Setelah mencapai suhu normal, barulah kita aman untik mandi. Hal ini juga sering terjadi sehabis nge-gym. Karena ke pusat kebugaran pagi hari sebelum ke kantor atau malam hari sepulang dari kantor, lalu buru-buru mandi. Sebaiknya beristirahat sejenak.
Hal lain yang perlu diperhatikan baik mandi dengan shower maupun gayung, adalah bagian tubuh yang harus terkena air terlebih dulu.
Sama halnya bila ingin berenang, sebaiknya basahi tubuh terlebih dulu, sebelum terjun kebkolam.
Kita sering ingin keramas terlebih dulu. Ini tindakan yang keliru.
Jangan mengguyur kepala dengan air terlebih dulu, meski terasa segar. Sebaiknya basahi mulai dari kaki lalu naik ke atas ke bagian tubuh lainnya. Jadi kepala, adalah bagian tubuh terakhir yang diguyur air.
Hal ini disebabkan syaraf terkejut, karena perbedaan suhu udara. Gejala ini juga berlaku bila kita mandi dengan air panas maupun air hangat. Karena terjadi perbedaan suhu, akibatnya syaraf terkejut.
Karena pembuluh darah yang melebar, tiba-tiba menyusut karena pengaruh air yang disiramkan, dampaknya pembuluh darah dapat pecah.Dan hal ini dapat membuat tubuh tumbang.
Jadi, bila ingin keramas atau mencuci rambut, tunggulah agar seluruh tubuh sudah terguyur air, sehingga tubuh sudah menyesuaikan suhi tubuh dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H