Dengan selisih waktu 1 jam dengan Jerman atau 6 jam dengan Jakarta, Gana telah sempat mengunjungi benteng Hammamet, costa mall, dan pasar Medina.
Meski Tunisia adalah negara bekas jajahan Arab dan Prancis, hingga bahasa sehari adalah bahasa Arab, namun banyak juga yang bisa berbahasa Jerman.
Penduduk aslinya ramah dengan rambut  keriting. Meski cukup aman bagi wisatawan, namun masih ada patroli polisi berkuda tiap 3 jam, karena dulu pernah diserang Libya.
Tunisia adalah negara Republik di Utara Afrika. Merupakan bagian dari Magreb, yang berbatasan dengan Algeria, Libya, dan laut Mediterania.
Tunisia memiliki sejumlah pulau di pantai Mediterania, seperti Djerba dan Kerkenah. Jadi disini kita dapat menikmati budaya Berber, Arab. dan Meditarania, yang menonjol adalah arsitektur, tradisi, tarian, Â lukisan dan musik.
Rumah penduduk seperti di Arab tapi sederhana, alias tidak mewah. Kondisi kota tidak terlalu bersih dan masih banyak kendaraan tua
Warga Tunisia rata-rata adalah petani olive dan kaktus, serta pariwisata.
Negara dengan mata uang Tunisian dinar ini, adalah negara  muslim, sehingga makanan diamin halal  Perempuan diberi kebebasan memakai jilbab maupun tidak.
Hotel menyajikan makanan Tunisia dan makanan Eropa. Untuk sarapan, bisa mencicipi bambaloni, semacam donut dengan rasa cakue, lalu juga ada makanan orang Turki. Harissa dan roti seperti piring.