Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Upaya Mendongkrak Pariwisata Kota Tangerang

12 Agustus 2024   05:00 Diperbarui: 12 Agustus 2024   09:15 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laksa Tangerang (dok: Palupi)

Naik bus lagi, kami menyusuri pusat kuliner yang ramai di malam hari. Melalui penjara wanita, Taman Burung, dan Tugu Adiyasa, menuju Kawasan Kuliner Laksa Tangerang  Laksa Tangerang adalah mie yang disiram kuah laksa, disantap dengan ayam atau telur dalam keadaan hangat dan ditaburi serundeng. Ada sekitar 8 gerai penjual laksa, tetapi yang buka pada hari Minggu hanya 5 gerai. Kami sempat mencicipi kuliner khas Tangerang ini, yang konon dipengaruhi budaya Tionghoa.

Laksa Tangerang (dok: Palupi)
Laksa Tangerang (dok: Palupi)

Dari Kawasab Kuliner Laksa Tangerang, kami diantar menuju Kampung Bekelir dengan melewati Taman Gajah, yang gajahnya terbuat dari daur ulang ban. Kampung ini semula bernama Babakan, sejak disponsori pabrik cat, jalanannya berupa conblock di cat warna warni. Sayang sekali sejak ada pandemi kondisi Kampung Bekelir kusam karena cat tidak diperbarui. Selain jalanan berwarna, juga banyak lukisan mural. Agar wisatawan betah berlama-lama disini, sebaiknya warga dilatih menjadi UMKM untuk menjajakan kuliner khas atau minuman kekinian.

Kampung Bekelir (dok: Koteka)
Kampung Bekelir (dok: Koteka)
Sebelum waktu sholat dzuhur, kami sudah kembali lagi ke Taman Elektrik, sehingga sebagian peserta bisa melaksanakan sholat di masjid.

Selama perjalanan, bus wisata yang dilengkapi fasilitas karaoke ini memutar lagu keroncong modern Tangerang. Karena dari peserta tidak asa yang berminat menyanyi.

Upaya kota Tangerang  masih dinilai setengah hati. Daripada menambah destinasi wisata yang kurang hips, sebaiknya kuliner Pasar Lama, klenteng Boen Tek Bio, masjid Kali Pasir, Museum Benteng, dan  Cisadane Walk lebih ditonjolkan sehingga tetap menjadi ikon wisata bagi kota Tangerang.

Yuk, wisata keliling kota Tangerang dengan bus Jawara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun