Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pentingnya RTH di Tengah Belantara Beton

13 Agustus 2024   10:00 Diperbarui: 13 Agustus 2024   10:01 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebet Eco Park (sumber gambar: avonturin.id)

Kita sudah mahfum bahwa kota Jakarta sebagai kota metropolitan, pasti dipenuhi gedung bertingkat, baik untuk perkantoran maupun hunian warga. Banyaknya gedung bertingkat ini sering dilukiskan sebagai belantara beton.

Ditambah lagi dengan kemacetan yang parah, sehingga gas buang dari kendaraan berbahan bakar fosil,, berdampak pada pencemaran udara. Masih ditambah lagi dengan asap dari cerobong pabrik yang berada di sekitar kota Jakarta.

Akibatnya udara kota Jakarta sudah dinyatakan kurang sehat. Hal itu ditandai dengan warna langit yang cenderung kelabu dan jarang berwarna biru lagi.

Untunglah pemkot Jakarta tidak berpangku tangan terhadap problem yang satu ini  Guna mengisap asap pabrik maupun asap dari buangan kendaraan bermotor, pemkot telah banyak membangun Ruang Terbuka Hijau (RTH). Meski jumlahnya masih kurang sebanding dengan luasan belantara beton yang ada.

Kita tentu pernah melihat, mendengar, bahkan mengunjungi taman Monas, taman  Lapangan Banteng, dan taman Semanggi di Jakarta Pusat, taman Menteng, taman Situ Lembang, taman Suropati, Tebet Eco Park di Jakarta Selatan, taman Cattleya di Jakarta Barat, taman Apung di Jakarta Timur dan taman-taman lain yang tidak dapat disebutkan semua.

Dengan adanya taman-taman ini, selain dapat dipergunakan untuk sarana hiburan warga juga berfungsi untuk mengurangi pencemaran udara.

Tebet Eco Park

Salah satu RTH yang pernah saya kunjungi adalah Tebet Eco Park. Taman ini semula bernama taman Honda Tebet, setelah direnovasi namanya diubah menjadi Tebet Eco Park. Taman ini letaknya diperbatasan antara Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Untuk mencapainya cukup mudah dengan menggunakan kendaraan umum. Dengan Trans Jakarta atau Commuter Line turun di stasiun Tebet / Cawang. Bisa dari arah Bogor maupun Tanah Abang via Manggarai.

Tebet Eco Park telah dilengkapi dengan gedung di bagian tengah, yang berfungsi sebagai penyelamat pengunjung bila tiba-tiba turun hujan. Juga dapat berfungsi untuk latihan yoga, makan minum, dan pusat penjualan tanaman hias.

Di sekelling taman tumbuh pohon-pohon tinggi yang rindang, sehingga pengunjung dapat berpiknik maupun mengadakan acara gathering komunitas. Kebersihan taman juga terjaga dengan baik.

Bila kita ingin berolah raga pagi atau sore, di sekeliling Tebet Eco Park juga tersedia jogging track  Bisa untuk lari atau jalan kaki.

Untuk memasuki Tebet Eco Park, meski tidak berbayar harus mendaftar dulu secara daring. Pengelola akan menutup pendaftaran pada kelompok pagi bila sudah dianggap cukup padat, dan diarahkan ke kelompok sore. Pada jedah antara kelompok pagi dan sore inilah, pengelola melakukan pemeliharaan kebersihan, dan meminta pengunjung meninggalkan taman untuk bergantian dengan pengunjung lain.

Di tengah Tebet Eco Park juga terdapat tangga panjang dengan warna menyolok yang menghubungkan kawasan Utara dan Selatan.

Taman ini juga ramah untuk anak-anak karena tertutup, sehingga bebas bermain tanpa kawatir dilanggar kendaraan. Juga ramah bagi pecinta satwa.

Lapangan Banteng

RTH lainnya yang pernah saya kunjungi adalah Lapangan Banteng. Lapangan ini dulunya bekas terminal bus, yang akhirnya direlokasi ke Pulo Gadung.

Di lapangan ini kita dapat mengadakan gathering atau piknik, berolah raga lari, jalan kaki, atau senam. Juga bisa melakukan wisata sejarah karena banyak situs tentang pembebasan Irian Barat. Lapar atau haus ? Jangan kawatir, karena di sekelilingnya banyak pedagang kaki lima yang menjajakan makanan dan minuman.

Untuk mencapainya juga mudah dengan kendaraan umum. Bisa dengan Trans Jakarta atau commuter line, turun di stasiun Juanda

Bagi Anda yang belum pernah berpiknik ke RTH, silakan berkunjung, karena mengunjungi RTH akan lebih menghilangkan stress, daripada jalan-jalan ke mall. Pada tulisan ini hanya dua contoh RTH yang dibahas

Jagalah lingkungan kita, dengan taman-taman kota yang bersih dan menyehatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun