Bila kita ingin berolah raga pagi atau sore, di sekeliling Tebet Eco Park juga tersedia jogging track Bisa untuk lari atau jalan kaki.
Untuk memasuki Tebet Eco Park, meski tidak berbayar harus mendaftar dulu secara daring. Pengelola akan menutup pendaftaran pada kelompok pagi bila sudah dianggap cukup padat, dan diarahkan ke kelompok sore. Pada jedah antara kelompok pagi dan sore inilah, pengelola melakukan pemeliharaan kebersihan, dan meminta pengunjung meninggalkan taman untuk bergantian dengan pengunjung lain.
Di tengah Tebet Eco Park juga terdapat tangga panjang dengan warna menyolok yang menghubungkan kawasan Utara dan Selatan.
Taman ini juga ramah untuk anak-anak karena tertutup, sehingga bebas bermain tanpa kawatir dilanggar kendaraan. Juga ramah bagi pecinta satwa.
Lapangan Banteng
RTH lainnya yang pernah saya kunjungi adalah Lapangan Banteng. Lapangan ini dulunya bekas terminal bus, yang akhirnya direlokasi ke Pulo Gadung.
Di lapangan ini kita dapat mengadakan gathering atau piknik, berolah raga lari, jalan kaki, atau senam. Juga bisa melakukan wisata sejarah karena banyak situs tentang pembebasan Irian Barat. Lapar atau haus ? Jangan kawatir, karena di sekelilingnya banyak pedagang kaki lima yang menjajakan makanan dan minuman.
Untuk mencapainya juga mudah dengan kendaraan umum. Bisa dengan Trans Jakarta atau commuter line, turun di stasiun Juanda
Bagi Anda yang belum pernah berpiknik ke RTH, silakan berkunjung, karena mengunjungi RTH akan lebih menghilangkan stress, daripada jalan-jalan ke mall. Pada tulisan ini hanya dua contoh RTH yang dibahas
Jagalah lingkungan kita, dengan taman-taman kota yang bersih dan menyehatkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H