Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sebenarnya Tak Ada Es Krim Tradisional

6 Agustus 2024   10:00 Diperbarui: 6 Agustus 2024   10:03 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Es krim ( sumber gambar: freepik )

Kalau mau jujur, sebenarnya, tak ada es krim tradisional. Termasuk es krim kelilingan atau es krim tongtong, yang dijajakan dari rumah ke rumah.

Es krim menurut sejarah asalnya dari Tiongkok, telah ada sejak 4000 SM, namun dipopulerkan oleh orang Italia, yang membawanya adalah petualang masyhur, Marco Polo. Kemudian dibawa lagi ke Prancis oleh Catherine de Medici. Hingga sampai ke Amerika, gara-gara dibawa oleh Thomas Jefferson.

Itulah sebabnya, es krim bergaya (style) Italia, seperti es krim Ragusa di dekat masjid Istiqlal, Jakarta  mengklaim dirinya sebagai es krim Italia.

Sebelum ada es krim Hagendaz, Walls, Campina atau Aice, di Jakarta sudah ada es krim yang melegenda, seperti Es Krim Baltic (di kawasan Senen), dan es krim Tjanang / Tjan Ang (di Cikini), es krim Oen di Semarang, dan Zangrandi di Surabaya.

Es krim pada dasarnya adalah suatu produk olahan susu dalam bentuk beku. Bahan pembuat es krim selain susu, adalah telur, gula, air, buah atau zat untuk menciptakan rasa, dan zat pembentuk emulsi.

Dalam perkembangannya es krim terdiri dari beberapa bentuk, dalam cup, dalam cone, dalam mangkuk (2-3 scoop),  bersama wafel, serta ditusuk stik (stick) / kayu kecil.

Yang sering disebut es krim tradisional karena dipasangkan dengan makanan tradisional, misal rujak, dadar gulung, putu mayang, atau dawet.

Es krim bentuknya lembut / lunak. Sangat disukai semua orang, dari mulai anak-anak hingga orang tua. Karena saat menyantapnya selain di sendok, juga bisa dijilat, khususnya yang berupa stik dan cone. Rasa dingin dan manis sangat cocok bagi daerah tropis, seperti Indonesia.

Pada mulanya es krim tergolong kuliner mewah, hanya disajikan secara khusus sebagai makanan penutup (dessert) pada pesta-pesta atau pada restoran mewah. Karena pembuatan es krim memerlukan teknik khusus.

Namun sekarang dengan makin majunya teknik pendingin, kita bahkan dapat membuatnya sendiri di rumah, tanpa menggunakan mesin khusus. Es krim yang dibuat di rumah, dikenal sebagai home made ice cream.

Varian lain dari es krim adalah sorbet. sorbet lebih rendah kalorinya, karena hanya berupa jus buah dan gula, tanpa susu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun