es krim tradisional. Termasuk es krim kelilingan atau es krim tongtong, yang dijajakan dari rumah ke rumah.
Kalau mau jujur, sebenarnya, tak adaEs krim menurut sejarah asalnya dari Tiongkok, telah ada sejak 4000 SM, namun dipopulerkan oleh orang Italia, yang membawanya adalah petualang masyhur, Marco Polo. Kemudian dibawa lagi ke Prancis oleh Catherine de Medici. Hingga sampai ke Amerika, gara-gara dibawa oleh Thomas Jefferson.
Itulah sebabnya, es krim bergaya (style) Italia, seperti es krim Ragusa di dekat masjid Istiqlal, Jakarta  mengklaim dirinya sebagai es krim Italia.
Sebelum ada es krim Hagendaz, Walls, Campina atau Aice, di Jakarta sudah ada es krim yang melegenda, seperti Es Krim Baltic (di kawasan Senen), dan es krim Tjanang / Tjan Ang (di Cikini), es krim Oen di Semarang, dan Zangrandi di Surabaya.
Es krim pada dasarnya adalah suatu produk olahan susu dalam bentuk beku. Bahan pembuat es krim selain susu, adalah telur, gula, air, buah atau zat untuk menciptakan rasa, dan zat pembentuk emulsi.
Dalam perkembangannya es krim terdiri dari beberapa bentuk, dalam cup, dalam cone, dalam mangkuk (2-3 scoop), Â bersama wafel, serta ditusuk stik (stick) / kayu kecil.
Yang sering disebut es krim tradisional karena dipasangkan dengan makanan tradisional, misal rujak, dadar gulung, putu mayang, atau dawet.
Es krim bentuknya lembut / lunak. Sangat disukai semua orang, dari mulai anak-anak hingga orang tua. Karena saat menyantapnya selain di sendok, juga bisa dijilat, khususnya yang berupa stik dan cone. Rasa dingin dan manis sangat cocok bagi daerah tropis, seperti Indonesia.
Pada mulanya es krim tergolong kuliner mewah, hanya disajikan secara khusus sebagai makanan penutup (dessert) pada pesta-pesta atau pada restoran mewah. Karena pembuatan es krim memerlukan teknik khusus.
Namun sekarang dengan makin majunya teknik pendingin, kita bahkan dapat membuatnya sendiri di rumah, tanpa menggunakan mesin khusus. Es krim yang dibuat di rumah, dikenal sebagai home made ice cream.
Varian lain dari es krim adalah sorbet. sorbet lebih rendah kalorinya, karena hanya berupa jus buah dan gula, tanpa susu.
Adalah gelato, varian es krim dalam bentuk lain. Yang lebih banyak mengandung susu, tetapi lebih sedikit mengandung udara. Gelato lebih dijauhi mereka yang sedang mengikuti program diet, karena mengandung kalori tinggi, fat dan susu. Beda lainnya, Gelato biasanya lebih cepat meleleh.
Rasa yang terkandung di dalamnya bisa disesuaikan dengan kegemaran kita, seperti coklat, vanilla, tutti frutti, lychee, durian, nangka, strawberry, mangga, dan lainnya.
Semua orang pasti menyukainya. Membelinya juga sangat mudah, di gerai swalayan dekat rumah, hampir pasti memiliki sudut dengan freezer menempatkan es krim dalam bentuk stik, cone, atau cup.
Akhir-akhir ini juga bermunculan produk waralaba asal Taiwan yang menggabungkan  produk minuman teh, boba tea, bersama es krim. Banyak bertebaran denganjarak sekitar 1 KM, seperti Mixue, Ai-cha, dan Momoyo.
Saat iklim terasa panas, carilah es krim. Namun waspadalah bagi yang sudah di vonis dokter mengidap diabetes, sebaiknya menghindari atau mengurangi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H