Graveyard spin, saat penerbang masuk ke manuver spin, awalnya merasa berputar. Jika durasi spin cukup lama, sensasi berputar perlahan menghilang. Dampaknya, saat ingin keluar dari spin, merasa memasuki spin baru ke arah yang berlawanan. Dan penerbang cenderung akan melakukan manuver spin kembali ke arah yang pertama.
Graveyard spiral, saat berbelok durasi lama awalnya merasa berbelok, jika durasi berbelok cukup lama, sensasi berbelok perlahan menghilang. Dampaknya, saat akan mengakhiri manuver berbelok, merasa melakukan manuver berbelok ke arah berlawanan. Resikonya penerbang cenderung mengatahkan pesawat ke arah semula, sehingga sudut belok semakin tinggi dan pesawat dapat kehilangan ketinggian.
Masih ada beberapa ilusi vestibular lainnya, seperti ilusi koriolis, ilusi somatogravc, head up dan head down.
Ilusi visual terjadi ketika terdapat perubahan referensi visual atau tidak adanya referensi visual yang akhirnya merubah persepsi penerbang terhadap posisinya.
Yang tergolong ilusi visual adalah Size Distance Illusion, Shape Consistency Illusion, False Horizon, dan Black Hole Effect..
Alat simulasi ini berupa Basic Orientation Trainer (BOT) untuk ilusi vestibular dan Advanced Orientation Trainer (AOT) untuk ilusi vestibular dan visual. Kami sempat menyaksikan jalannya proses simulasi penerbangan.
Dua orang penerbang masuk ke dalam simulator dan pelatih memberikan simulasi berbagai efek yang mewajibkan penerbang memahami resiko yang akan terjadi.
Salah satu efek yang diujikan melakukan pendaratan di bukan landasan normal, melainkan harus mendaratkan pesawat udara di lokasi berair. Kami bersama pelatih menyaksikan melalui layar monitor, dan bila penerbang gagal mendaratkan pesawat dengan mulus, maka terlihat di layar monitor ekor pesawat menabrak bumi, yang artinya penerbang telah gagal dalam simulasi ini.