Meski kita kini hidup di alam konsumerisme yang sangat materialistis. Dimana semuanya dinilai berdasarkan materi, namun kita harus senantiasa menghindari sikap tamak.
Meski alam materialistis sangat mudah mempengaruhi sikap seseorang agar bersikap tamak. Kita harus berusaha keras untuk menghindarinya, agar tidak menghancurkan hidup kita.
Karena dengan memiliki sikap tamak, kita tidak akan bisa terpuaskan. Sudah kaya, tetapi selalu ingin bertambah kaya lagi. Dan untuk mencapainya, dengan menghalalkan segala cara.
Bagaimana cara menghindari sikap tamak? Berlatihlah untuk mudah memberi.
Dengan cara memberi, kita menjadi merasa bebas dan tidak tergantung pada uang. Otomatis kita akan terbebas dari sikap tamak.
Sebelum kita terlanjur menjadi tamak, biasakanlah untuk mulai memberi. Bisa memberi kepada orang-orang yang kesusahan di sekitar kita, orang-orang yang sering kita jumpai, hingga menyantuni anak yatim, orang jompo, serta orang miskin.
Tindakan memberi pada mulanya akan terasa berat. Karena kita belum merasa ikhlas. Namun bila kita sudah mampu mengikhlaskan maka tindakan memberi akan berakibat kebahagiaan atau suatu perbuatan yang menyenangkan.
Akan muncul rasa bahagia, karena perlahan-lahan sikap tamak mulai sirna dari kehidupan kita.
Karena sikap tamak, identik dengan penguasaan uang. Sedangkan sikap memberi, membuat kita terbebas dari uang, dan justru merasa senang dengan sanggup membahagiakan orang lain.
Cobalah, karena bersedekah itu sangat dianjurkan oleh semua agama. Hindari sikap tamak dengan banyak beramal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H