Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Siasat Menerima atau Menolak Rayuan Maut Boss

5 Juli 2024   16:55 Diperbarui: 5 Juli 2024   17:03 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar: istockphoto.com)


Dunia kerja hampir dipastikan tidak luput dari tugas lembur di luar jam kerja, lembur pada hari libur, atau ditugaskan ke luar kota. Celakanya, boss sering melakukan secara mendadak. Bila ditolak, kita akan dinilai kurang loyal terhadap perusahaan, bila diterima agenda pribadi dengan keluarga bakal berantakan.

Boss yang sering memberikan perintah mendadak, termasuk boss yang kurang bagus dalam pengaturan waktu (time management). Kalau kadang-kadang masih dapat ditolerir, misal memenangkan proyek baru atau ada permintaan khusus dari pelanggan utama.

Bila dalam keadaan normal, boss yang baik seharusnya sudah bisa mengatur pembagian kerja, tanpa harus lembur mendadak, atau  menambahkan beban pekerjaan.

Keduanya masih dapat dimaklumi bila ada salah satu staf yang sakit, sehingga harus diambil alih oleh rekan kerja lainnya, agar pekerjaan bisa selesai tepat waktu.

Boss yang bijak, dalam membagi beban pekerjaan, sebaiknya sudah  memerhitungkan juga waktu, jangan terlalu rush, harus mempertimbangkan hal-hal tak terduga.

Bagaimana bila kita sering mendapat tambahan pekerjaan secara mendadak sehingga harus lembur ?

Kita harus mempertimbangkan baik-baik, bisa diterima bisa juga ditolak.

Diterima, bila pekerjaan yang diberikan memang harus selesai hari itu juga (benar-benar urgent). Kita juga wajib berhitung, apakah pekerjan itu benar-benar harus diselesaikan hari itu, atau hanya akal-akalan boss saja.
Juga, sebaiknya lembur dilakukan bersama dalam satu team kerja, jangan hanya dengan boss saja.

Ingat, beberapa peristiwa dimana boss sengaja minta karyawan lembur hanya akal-akalan boss saja. Hal ini bisa terjadi pada semua gender.

Ilustrasi ( sumber gambar: stockphoto.cpm)
Ilustrasi ( sumber gambar: stockphoto.cpm)


Konsultasikan dengan keluarga bila sebelumnya sudah ada janji. Bila masih memungkinkan digeser atau diganti waktunya, boleh diterima. Sebaliknya, bila keluarga tidak setuju, kita harus menolak  Caranya, kita bisa mengatakan sudah ada janji yang tidak dapat ditunda, sebgai konsekuensinya, kita akan mengerjakan di rumah setelah pulang dari kegiatan tersebut atau keesokan harinya akan datang lebih pagi, dan menyelesaikan pekerjaan penting itu. Dalam hal ini terjadi win-win solution, janji dengan keluarga tidak diabaikan, loyalitas pada perusahaan terjaga.

Kita wajib menolak, bila pekerjaan sebenarnya masih bisa dikerjakan keesokan harinya. Dan kita harus bisa membuktikan hal itu.

Bila boss memaksa, sebaiknya kita waspada dengan sikap boss seperti ini. Pasti ada udang dibalik batunya.

Penolakan harus disertai keyakinan bahwa kemampuan kita prima, sehingga kita sudah siap, seandainya boss tidak suka dengan penolakan ini dan meminta kita untuk mengundurkan diri. Kita harus siap dengan rediko terburuk yang akan terjadi.

Semua pekerjaan dapat direncanakan dengan baik. Pekerjaan yang sering serba mendadak, hal ini menandakan perusahaan tidak sehat, karena hanya bisa mendapatkan order yang tidak terencana dengan baik.

Kesimpulannya, sebagai karyawan kita harus sanggup menilai kemampuan kita, sikap boss, dan kesehatan perusahaan. Perusahaan yang sehat, pasti memiliki manajemen waktu yang baik, demikian pula boss yang baik. Kita harus memiliki kemampuan diatas rata-rata, sehingga boss tidak bisa berlaku sewenang-wenang, dan kita wajib secara bijak menerima atau menolak tugas yang diberikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun