Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pesan untuk Keluarga yang Memilik Gadis Sebaya

3 Juli 2024   05:00 Diperbarui: 3 Juli 2024   08:12 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster (sumber gambar: kompas.com)

Film ini bukan film baru, melainkan produksi tahun 2016. Namun masih bagus untuk dinikmati, apalagi bagi kita yang belum pernah mengunjungi Flores. Kita dimanjakan dengan pemandangan  Flores yang indah, dengan laut, bukit, dan Gereja tertua.

Film yang diakui terinspirasi dari film "Tiga Dara" karya Usmar Ismail ini disutradarai oleh Nia Dinata, dan diberi judul "Ini Kisah Tiga Dara".

Adalah seorang duda dengan anaknya, tiga gadis yang hampir sebaya, Gendis, Ella, dan Bebe. Sang duda menetap di Flores mengelola hotel rintisannya, sementara ketiga gadis tinggal di Jakarta bersama neneknya.

Film ini juga bisa disebut film musikal, karena dihiasi lagu-lagu dan tarian ala film India.

Setelah selesai menyelenggarakan "garage sale" untuk menjual pernak pernik di rumah Jakarta, akhirnya mereka terbang ke Flores menyusul ayahnya.

Ketiga gadis tersebut berperan aktif membantu ayahnya di hotel. Gendis menjadi kepala chef, sementara lainnya membantu secara serabutan, seperti mengatur pesanan kamar dan menyambut tamu.

Ketiga gadis berbeda watak ini pun mulai tersulut asmara. Bebe yang agresif tertarik dengan seorang tamu asing.

Meski kurang disetujui sang nenek, karena menurut adat adalah pamali bila seorang gadis yang lebih muda melangkahi kakaknya. Seharusnya, Gendis yang cari pacar lebih dulu. Sementara Gendis bersikap acuh terhadap laki-laki, mungkin karena pengalaman masa lalunya yang pernah dikhianati laki-laki. Gendis lebih aktif di dapur dan belanja ke pasar.

Yudha, seorang pemuda tampan dan kaya, pengusaha properti teman bisnis sang ayah datang dari Bandung. Hobinya naik moge membuatnya mengirimkan moge terlebih dulu sebelum orangnya datang.

Sang nenek bermaksud menjodohkan Gendis dengan Yudha, namun Ella yang justru terpikat lebih dulu saat menyambut kedatangan Yudha dan melihat ketampanannya. Padahal diam-diam ada seorang pemuda, sahabatnya yang mencintai Ella.

Celakanya, Yudha justru hampir menabrak Gendis dengan mogenya, saat mereka bertemu di pasar. Hal ini menimbulkan rasa antipati Gendis pada Yudha. Sebaliknya Yudha tertarik pada Gendis.

Sang nenek protes mengetahui Ella naksir Yudha, Ella merasa di anak tirikan sebagai anak kedua. Sebaliknya, Bebe justru mendukung sang nenek, Bebe sengaja memberi kesempatan pada Yudha dan Gendis berduaan saat mengunjungi gereja tertua di Flores.

Suatu malam, sang ayah bercerita bahwa hotel mendapat suntikan dana dari Yudha yang ingin melamar Gendis.

Gendis marah, merasa dijadikan obyek, maka dia melabrak Yudha. Ella yang mendengar cerita ayahnya merasa kesal dan kecewa, untungnya pemuda sahabatnya menghiburnya, dan akhirnya keduanya berpacaran.

Yudha yang merasa ditolak oleh Gendis, lalu berpamitan melalui Bebe, dengan meninggalkan postcard, yang memberitahukan bahwa dia akan kembali ke Bandung.

Gendis diam-diam menaruh hati pada Yudha, sehingga dia sangat terkejut saat diberitahu Bebe bahwa Yudha akan pergi. Lalu Bebe menyerahkan kunci mobil, dan meminta Gendis mengejar Yudha sebelum kapal berangkat.

Gendis segera menuju pelabuhan, namun kapal baru saja berangkat. Dengan perasaan kecewa, Gendis menyusuri pantai dan matanya berbinar saat melihat moge Yudha terparkir di halaman sebuah kafe.

Gendis yakin Yudha ada disana, dengan penuh percaya diri Gendis memasuki kafe itu.

Cukup dulu ya, ceritanya. Supaya jangan menjadi spoiler, silakan saksikan sendiri akhir cerita asmara tiga dara ini di bioskop online hanya dengan sepuluh ribu Rupiah untuk 2 hari.

Benarkah Yudha ada di kafe itu? Benarkah Yudha jadi melamar Gendis? Diantara ketiganya, siapakah yang akan menikah duluan?

Pesan moral dari film ini, adat memang mengharuskan anak tertua menikah lebih dulu. Namun jodoh orang tidak ada yang tahu. Jadi, siapapun yang menemukan jodoh lebih dulu, sebaiknya diberi kesempatan. Jangan mengutamakan anak pertama, karena dapat mengecewakan adik-adiiknya. Keluarga yang memiliki anak gadis sebaya, hendaknya selalu waspada, agar tidak terjadi konflik diantara kakak beradik.

Kisahnya bagus, pemandangannya juga bagus. Termasuk pesta adat di Flores. Nikmati film ini terasa  sekaligus berwisata ke Flores.

Selamat menonton.

Data film

Judul: "Ini Kisah Tiga Dara"

Rilis: 2016

Pemeran
Shanty Paredes, Tatyana Akman, Titiek Puspa, Tara Basro

Penulis
Lucky Kuswandi, Nia Dinata

Sutradara
Nia Dinata

Perusahaan Produksi
Kalyana Shira Films

Rating: 17+

Genre: drama musikal

Waktu: 124 menit

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun