2. Data proteksi dari ancaman eksternal
Data memiliki sistem proteksi berlapis, yang dikenal dengan istilah firewall. Proteksi berlapis ini dibuat terus menerus atau terus diperbaiki oleh para pakar keamanan data. Tentunya dengan harapan mencegah gangguan dari pihak luar, baik itu  berupa virus, merubah tampilan, merusak, mencuri, atau menghilangkan data,  maupun membuat sistem tidak berfungsi / lumpuh.
Proteksi data tidak hanya berupa perlindungan data secara digital, namun juga perlindungan secara fisik, seperti serangan musuh atau teroris, sehingga letak perangkat keras juga harus sangat dirahasikan. Dilakukan dengan berpindah tempat secara periodik.
3. Proteksi dari ancaman internal
Selain aman dari gangguan eksternal, gangguan internal juga tidak boleh diabaikan. Misalnya karyawan yang tidak puas dan melakukan perusakan perangkat keras maupun data. Kecerobohan atau kecelakaan yang berakibat rusaknya / bocornya data.
4. Melaksanakan tugas rutin secara bertanggung jawab
Melakukan tugas rutin yang tidak boleh lalai, seperti membuat backup data berlapis, memperbarui perangkat lunak, melakukan penggantian kata sandi (password) yang kuat dan memberikan pelatihan  perkembangan sistem keamanan yang terjadi di skala internasional.
Ada beberapa hal yang wajib diperhatikan seperti:
* Perlunya melakukan sistem keamanan kapan saja. Bila perlu secara bergerak (mobile)
* Melindungi sistem, jaringan (network), dan program dari serangan apapun.
* Menjaga berfungsinya semua aplikasi keamanan.
* Menjaga keamanan, melindungi data dari gangguan pihak manapun
* Selalu memperbarui SOP dalam sistem keamanan.
* Mencegah kerusakan sistem atau data karena faktor manusia yang kurang terupdate pengetahuannya.
* Menjaga keamanan dari ancaman bahaya kecelakaan, seperti gempa bumi, Â banjir, kebakaran, dan lainnya.
Banyak hal yang harus diperhatikan guna melindungi PDN dari segala sisi. Maka mutlak diperlukan tim yang kuat untuk Keamanan Siber.