Pada buka puasa, makanan lebih beragam, bahkan termasuk minuman, seperti cendol dawet, dan es buah.
Yang dibawa pasti makanan khas Indonesia yang jarang mereka makan sehari-hari.
Setelah acara makan bersama yang sangat seru, eserta pulang ke tempat tinggalnya masing-masing.
Bila makanan masih sisa, biasanya dibungkus untuk dibawa pulang oleh mahasiswa dan panitia.
Bedanya dengan Idul Adha atau Idul Qurban di Indonesia, di Jerman, tidak ada acara penyembelihan hewan kurban.
Karena di Jerman, hewan harus disembelih di tempat khusus, dan tidak boleh dilihat oleh anak-anak.
Warga Jerman asli tidak suka bila dilakukan penyembelihan hewan di tempat umum dan terbuka. Hal ini, mengingat faktor kesehatan, dan rasa kasihan pada hewan. Juga warga Jerman asli banyak yang mengikuti gerakan vegetarian atau vegan, yang tidak mengkonsumsi daging hewan.
Jadi, bagi mereka yang ingin berkurban, sudah disediakan daftar harga hewan, misal sapi, domba, kambing, atau unta. Dan dana yang terkumpul, akan disalurkan ke yayasan yang ada di Indonesia. Kebanyakan untuk anak yatim piatu dan orang yang membutuhkan.
Hal lain yang membedakan dengan Indonesia, untuk pergi haji, tidak ada kuota, bisa langsung berangkat. Hal ini karena jumlah muslim di Jerman tidak sebanyak di Indonesia yang merupakan mayoritas.
Dengan tulisan ini semoga menambah wawasan kita mengenai perayaan keagamaan di Jerman.