Bisnis apakah yang masih berpeluang menguntungkan? Bisnis kuliner memang sekilas tampak menjanjikan, namun tidak mudah mempertahankan eksistensinya. Ada faktor kebosanan pelanggan, dan pelanggan selalu terkena rayuan bisnis kuliner baru. Sehingga  pelanggan cenderung untuk berpindah hati.
Sementara secara global sedang hangat-hangatnya issue mengenai green environment (lingkungan hijau). Hampir semua kegiatan selalu dikaitkan dengan issue lingkungan. Kita tentu pernah mendengar istilah go green, seperti aktivitas tidak menggunakan kantong plastik, himbauan menggunakan sedotan plastik, melakukan daur ulang sampah plastik, penghijauan hutan, pengurangan teansportasi berbahan fosil, dan perlakuan yang benar pada sampah elektronik.
Kegiatan untuk menunjang issue go green, bisa menjadi peluang bisnis baru yang menjanjikan dan berkelanjutan.
Contoh peluang bisnis, mengadakan seminar / lokakarya back to nature, misal bercocok tanam di halaman rumah, upaya bertani di kota, menanam pohon obat-obatan di halaman rumah / pot, dan menanam hidroponik.
Seminar / lokakarya sejenis ini akan sangar diminati terutama oleh generasi Z yang cenderung melek lingkungan.
Lokakarya / pelatihan memanfaatkan limbah / sampah plastik, menjadi sesuatu yang bermanfaat, misal untuk fashion (tas, aksesoris, dan lain-lain).
Memiliki perusahaan jasa yang mengupayakan pembersihan sungai, danau, dan pantai. Tidak membutuhkan teknologi khusus, namun harus memiliki modal besar untuk pembelian alat berat (heavy equipment).
Menjadi penyedia kantong ramah lingkungan yang tidak terbuat dari plastik, penyedia sedotan non plastik, bisa berupa UMKM yang membutuhkan kreatifitas tinggi.
Menjadi penyedia tanaman untuk penghijauan, bisa berupa bibit tanaman. Banyak perusahaan milik negara (BUMN) atau swasta yang memiiki program CSR berupa penghijauan.
Membuat biro arsitektur yang membuat kreasi bangunan ramah lingkungan, menghemat energi, namun mengurangi dampak rumah kaca.
Berkreasi menemukan cara daur ulang sampah / limbah elektronik yang tidak merusak lingkungan, khususnya kesehatan.
Berkreasi dalam mengatasi problema sampah kota. Memang memerlukan modal cukup besar untuk penyediaan lahan untuk gudang bahan baku dan barang jadi, mesin sortir jenis limbah, mesin pencacah hingga memanfaatksn  sampah rumah tangga hingga menjadi energi yang dapat digunakan untuk suatu pembangkit tenaga listrik. Atau memanfaatkan kalor limbah untuk alternative material atau fuel material.
Bila memiliki kemampuan riset, carilah atau temukan bahan bakar alternative untuk menggantikan bahan bakar fosil.
Masih banyak lagi kegiatan yang berkaitan dengan go green yang dapat menjadi peluang bisnis. Memang dibutuhkan kreatiffitas  yang jeli. Carilah peluang yang ada, mumpung issue ini terus berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H