Bila pasar film Indonesia dikenal yang paling gurih adalah memproduksi film dengan genre horror. Maka Imajinari dikenal selalu memproduksi film anti mainstream.
Setelah meluncurkan tiga film dengan tiga genre berbeda, maka pada produksi ke empat, Imajinari bekerja sama dengan Juni Production memproduksi sebuah film musik dengan genre film dokumenter. Apakah film produksi keempat ini akan berhasil di pasaran? Kita tunggu saja. Sebagai film yang didedikasikan sebagai hadiah ulang tahun bagi Raisa, film ini akan dirilis mulai tanggal 6 Juni 2024, bertepatan dengan tanggal ulang tahun Raisa.
Apa jaminan film "Harta Tahta Raisa" bakal sukses di pasaran? Kalkulator produser atau otak bisnis mereka sudah berhitung dengan teliti.
Film ini adalah film musik yang sangat menghibur, pasti akan disukai masyarakat Indonesia yang haus hiburan. Paling tidak ada YourRaisa, fans berat Raisa, seperti halnya Army fans BTS, yang selalu setia mengikuti setiap gerakan idolanya. Bila Raisa sanggup menaklukkan GBK pada konsernya 2023, maka diestimasikan film ini juga akan sukses.
Film dibuka dengan adegan kocak, di mana seorang promotor musik bertangan dingin yang selalu sukses mementaskan penyanyi pendatang baru, disandera sekelompok preman, yang ketuanya ingin  menjadi penyanyi beken, dan promotor ini menyanggupinya, demi keselamatan jiwanya.
Lalu film masuk ke konser GBK, dimana penonton "dipaksa" berkaraoke dengan salah satu lagu hit Raisa, dengan menampilkan teks lirik lagu dengan latar belakang kemeriahan konser.
Tergambar betapa anggunnya Raisa dengan jubah birunya tampil di panggung setelah Vidi Aldiano nenyelesaikan tugasnya sebagai penyanyi pembuka.
Setelah itu film beralih ke sebuah resto, dimana Raisa mengevaluasi konser dengan Boim. Diperlihatkan adegan kocak ketika waiter menuangkan minuman dengan atraksi yang membuat keduanya terpukau.
Film kemudian mempertontonkan kisah Raisa meniti karier, dari masa kecilnya, jatuh bangun saat memproses album perdana, kiprahnya di Juni Record dan diakhiri dengan konser GBK kembali.
Tampaknya film dokumenter ini biasa-biasa saja, sesuai pakem, sepertinya terinspirasi film musik "Bohemian Rhapsody" nya Freddy Mercury saat konser "AID for Africa".
Film ini juga film dokumenter yang tokohnya masih hidup, demikian pula halnya dengan Raisa, solois pertama yang berhasil menaklukkan GBK.
Film lalu bergulir dengan flash back masa kecil Raisa, dengan menampilkan orang tua Raisa dan kakaknya.
Tentang Raisa yang pada usia 5 tahun menyanyikan lagu "Pingin Beken". Hingga usul gurunya agar Raisa pindah ke paduan suara dari pilihan menari. Sama sekali tidak terlihat bakatnya, Raisa hanya senang menyanyi seperti layaknya anak-anak.
Raisa kecil yang selalu aktif, misal terjatuh dari sepeda, hilang di Australia, membuka toko setiap Sabtu-Minggu di rumahnya, sehingga orangtuanya yang sibuk mencarikan pelanggan agar putrinya merasa berhasil dengan usahanya.
Karier awal Raisa yang panggilan kesayangannya "Yaya" tampak begitu mulus. Dari mulai ketemu tiga  orang yang membimbingnya hingga menghasilkan album pertama "Serba Salah" (2010).
Raisa yang pada awalnya senang menulis syair lagu dalam bahasa Inggris, "dipaksa" untuk beralih ke Bahasa Indonesia. Maka sebagai Jalan tengahnya diluncurkan album kedua "Could It Be" (2011).
Juga ditayangkan dokumentasi penganugerahan AMI Awards 2012 saat Raisa terpilih sebagai penyanyi pendatang baru terbaik.
Akhirnya Raisa dan Boim mendirikan Juni Record. Dan meluncurkan album "Hard to Hard" (2013) dan "Handmade" (2016).
Tak lupa film ini menyoroti kehidupan pribadinya, saat menikah dengan Hamish Daud (2017) dan kelahiran Zalina.
Film berlanjut dengan kiprah susah payahnya Raisa bernyanyi dari panggung ke panggung. Termasuk kesempatan menyanyi bersama sang maestro simfoni, Addie M.S. yang dikenalnya semasa SMA sebagai ayah dari Kevin. Dan yang paling mendominasi isi film adalah persiapan konser GBK secara detil. Momen ini yang jauh berbeda dengan film dokumenter Freddy Mercury.
Digambarkan betapa paniknya Boim saat mengetahui saat persiapan konser, GBK masih digunakan untuk pertandingan sepak bola tim Indonesia melawan Fiji, sehingga persiapan agak mundur.
Belum lagi kepanikan Raisa sebagai seorang ibu, saat menjelang konser Zalina harus masuk rumah sakit. Namun keprofesionalan Raisa dapat fokus dengan konsernya Meski harus bolak balik rumah sakit untuk mendampingi anaknya.
Munculnya rekaman celoteh Zalina pada konser yang mendukung ibunya, mengobati keinginan Raisa agar Zalina bisa menyaksikan konsernya.
Lalu drama yang terjadi ketika Boim yang terkenal sebagai pemarah, harus menangis di GBK menyaksikan suksesnya konser yang dipersiapkannya.
Film yang dihiasi tidak kurang dari 19 lagu Raisa ini, berhasil menyesuaikan adegan dengan lirik. Ternyata editor musik telah menambah anggota YourRaisa, sehingga ia mencetak semua lirik lagu-lagu Raisa sehingga dapat menyinkronkan setiap adegan dengan lirik lagunya. Hingga pemilihan lagu "Nyawa & Harapan" pada lagu penutup konser, dianggap sangat tepat, untuk "what next" kiprah Raisa.
Terlepas dari mana yang lebih baik, karena film ini dibuat tanpa script, sehingga yang diedarkan adalah satu dari tiga draft film yang disetujui Raisa, sutradara, dan produsen.
Pembuatan film ini sangat banyak dibantu banyak phak, yang bersedia meminjamkan footage sehingga tinggal dirangkai seperti sebuah puzzle.
Beban berat bagi Raisa, agar hidupnya tetap lurus, jauh dari gossip murahan, seperti yang tergambar pada film ini.
Bagi yang memerlukan hiburan guna menghilangkan stress, film ini sangat direkomendasikan. Juga film ini sangat berguna bagi gen Z yang memiliki cita-cita untuk masuk ke dunia musik. Dunia musik itu terjal, namun bisa berhasil bila mau menapaki dengan tekun. Contohlah Raisa.
Semoga tulisan ini tidak menjadi spoiler, karena juga bertujuan agar semua orang harus berani menekuni dunia musik.
Film ini selain sebagai kado ulang tahun Raisa, juga sebagai ungkapan rasa terima kasih Raisa pada orang-orang di belakang layar yang telah mendukungnya selama perjalanan kariernya.
Selamat menyaksikan.
Data film
Judul: Harta Tahta Raisa (2024)
Genre: film dokumenter
Sutradara: Soleh Solihun
Artis: Raisa, Boim
Produsen: Imajinari dan Juni Production
Durasi: 100 menit
Rating: semua umur
Tanggal rilis: 6 Juni 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H