Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hantu yang Muncul Saat Imlek

25 Mei 2024   10:00 Diperbarui: 25 Mei 2024   10:03 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nian ( sumber gambar: flavors ga)


Menurut legenda yang telah hidup bertahun-tahun dikalangan warga Tionghoa, perayaan Imlek selain merayakan datangnya musim semi, juga merayakan kemenangan warga atas hantu Imlek yang disebut Nian.

Nian adalah hantu berbentuk monster hitam besar yang selalu datang ke desa pada awal musim semi untuk menyantap manusia.

Karena ketakutan, penduduk lalu memilih berdiam diri dalam rumah, menutup pintu rapat-rapat, dan tidak bepergian pada awal musim semi.

Namun penduduk selalu dicekam ketakutan. Hingga muncul seorang tua bijak yang mengajak warga untuk melawan hantu Nian secara bersama.

Caranya dengan membunyikan alat musik yang hingar bingar dan membakar petasan.

Warga menyetujui usul orangtua tersebut, dan membunyikan alat musik serta membakar petasan. Hantu Nian ketakutan mendengar keramaiian ini, ia pun berlari dari desa ke desa. Namun semua desa melakukan keramaian serupa.

Hantu Nian kelelahan, lalu dapat dengan mudah dibunuh oleh warga yang bersatu padu.

Keramaian ini masih dipertahankan hingga sekarang. Saat menjelang Imlek warga membunyikan alat musik yang hingar bingar dengan ditambah permainan naga dan barongsai. Juga membakar petasan.

Percaya pada cerita legenda hantu Nian ini ? Yang jelas festival musim semi atau Imlek selalu dirayskan secara meriah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun