Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Walking Tour ala Kopaja71

12 Mei 2024   05:00 Diperbarui: 12 Mei 2024   16:26 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meski tanpa dipimpin oleh seorang pemandu wisata profesional, Kopaja71, komunitas Kompasianer yang berinteraksi di kota Jakarta, akhirnya berhasil melaksanakan "walking tour" yang diberi tajuk "Ngetem di Lapangan Banteng & GalNas".

Semula walking tour akan dipimpin langsung oleh Horas, yang menguasai wilayah Pejambon dan sekitarnya, namun karena menjelang hari H, ibunda bang Horas sakit, maka Horas harus mudik ke Jepara, dan tongkat komando dipercayakan kepada bang Billy.

Kami berkumpul jam 7.00 pagi di Lapangan Banteng, di dekat / di depan Hotel Borobudur. Setelah semua berkumpul, skhirnya terkumpul 13 anggota Kopaja71.

Nyabu (dok: Billy)
Nyabu (dok: Billy)
Untuk menyamakan isi perut, karena banyak yang belum sempat sarapan, (bahkan mandi, mungkin), karena harus berangkat pagi buta dari rumah, kami "nyabu" (nyarap bubur) di depan Gedung A.A. Maramis, gedung pusat Kementerian Keuangan, gedung berarsitektur kolonial yang baru saja dipugar, namun tetap mempertahankan bentuk aslinya.

Foto bersama (dok: Andri)
Foto bersama (dok: Andri)
Setelah sarapan, kami terbagi dalam dua kloter, berjalan kaki menuju Galeri Nasional (GalNas) di depan stasiun Gambir. Tentunya setelah berfoto bersama dengan latar belakang Tugu Pembebasan Irian Barat dan Gedung A.A. Maramis..

Perjalanan cukup menarik, karena kami sudah makin kompak, berjalan sambil bercerita, sehingga tidak merasa lelah.

Istiqlal (dokpri) 
Istiqlal (dokpri) 
Asyiknya, perjalanan kami melalui 7 ikon kota Jakarta, yakni Tugu Pembebasan Irian Barat, Gedung A.A. Maramis, Monas, Masjid Istiqlal,  Katedral Jakarta, Gereja Immanuel, dan Stasiun Gambir.

Pada Lapangan Banteng yang pada era 1970-an pernah menjadi terminas bus, sebelum dipindahkan ke Pulo Gadung. Disana banyak prasasti tentang pembebasan Irian Barat  seperti dari Ir. Soekarno, presiden RI, PM Subandrio, panglima Angkatan Darat & Laut, Gubernur Irian Barat, dan lain-,lain. Lapangan Banteng yang kini berubah menjadi Taman Kota, banyak dimanfaatkan untuk berolah raga pagi.

Kami rupanya tiba kepagian di GalNas, sehingga sempat beristiahat sejenak, sambil menunggu GalNas dibuka untuk melakukan registrasi.

Registrasi dilakukan sangat praktis, kami cukup menempelkan barcode yang kami peroleh saat mendaftar secara daring, setelah diperiksa nama tercantum pada database, maka ditempel stiker bulat, sebagai tanda sudah registrasi, yang akan diperiksa saat masuk ke Gedung Pameran.

Kali ini adalah kali ke dua, Kopaja71 bertandang ke GalNas, yang pertama saat "Ngetem di Monas".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun