Uzbekistan adalah negara Asia Tengah yang kita kunjungi paling lama. Pertama-tama kita menuju Tashkent, ibukota Uzbekistan.
Negara ini memiliki mata uang dengan nama Uzbekistan Som. Berkomunikasi dalam bahasa Uzbek, dengan total populasi sekitar 36 juta orang.
Terdiri dari beberapa suku bangsa, yaitu Uzbek 85%, Tajik 5%, Kazakh 3%, Karakalpak 3%, serta Rusia dan lain-lain 4%.
Kalau Tajikistan dsebut sebagai landlocked country, maka Uzbekistan disebut double landlocked country, mengapa? Karena wilayah Uzbekistan dikelilingi 5 landlocked country, yakni Afghanistan, Â Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, dan Turkmenistan. Di dunia hanya dua double landlocked country, yaitu Liechtenstein di Eropa Barat dan Uzbekistan di Asia Tengah. Penduduknya sama sekali tidak mengenal laut.
Jadi beruntunglah bangsa Indonesia yang wilayahnya berupa daratan dan lautan. Mau bepergian, dapat dengan moda udara maupun laut.
Yang menarik banyak masjid berarsitektur indah, mausoleum, monumen, benteng kuno, pemandangan alam, istana yang megah, even budaya, barang kerajinan, Â dan jalur niaga.masa lalu Jalur Sutera, yang menghubungkan Tiongkok dan Mediterania. Tashkent sendiri kota yang indah, bersih, dan aman. Kulinernya khas Asia Tengah enak-enak.
Kuliner Uzbekistan, ada yang sama dengan kuliner negara Asia Tengah lainnya, seperti Manti, Samsa, Lagman, dan Shurpa.
Yang agak berbeda adalah Plov, berupa campuran nasi, daging, sayur, kismis, telur putlyih, kazy, dan rempah-rempah.
Selain Shurpa, ada dua sup lainnya, yakni Chuchvara dan Mashkurda. Mashkurda adalah sup berisi nasi, sayur, kacang hijau, dengan susu asam.
Lalu juga ada Dolmas, daging kambing ysng digiling, lalu dibungkus daun anggur dan diikat dengan benang, baru dimasak dengan rempah-rempah.
Yang paling unik adalah salad Uzbekistan yang isinya bawang putih, buncis, buah-buahan, kacang Arab, lobak, paprika, wortel, dan krim susu.
Kita sempat menyaksikan pertunjukan fesyen (fashion show) disana, yang diselenggarakan ditempat terbuka. Peraga busana berjalan biasa tidak di atas catwalk, dan diiringi musik khas Asia Tengah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H