Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Rumah, Kebutuhan Primer atau Sekunder?

25 April 2024   19:53 Diperbarui: 25 April 2024   20:05 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi generasi muda lulusan S1 dengan gaji setaraf UMR (Upah Minimum Regional) tentu akan merasakan kesulitan untuk membeli rumah. Ini dengan asumsi murni dari gaji, tanpa bantuan dari orangtua, baik untuk uang muka apalagi membeli rumah secara tunai.

Ngontrak atau membeli rumah ? Bags generasi muda yang sudah menikah, kurang elok bila masih  numpang di rumah orangtua (baik orangtua sendiri atau mertua). Konsekuensi psikologis yang paling memberatkan adalah bila sudah memiliki anak / momongan. Bila masih menumpang, mau tidak mau orangtua pasti ikut campur dalam cara mendidik anak.

Bila pasangan muda ingin mandiri, tidak ada alasan lain, selain ngontrak karena membeli rumah sangat tak terjangkau, kecuali yang beruntung bisa mendapatkan pekerjaan dengan gaji jauh di atas UMR. Misal, di perusahaan pertambangan.

Ngontrak, ada dua pilihan, apartemen yang dekat dengan kantor, atau rumah, biasanya yang sewanya murah pasti agak jauh dari kantor, alias di pinggiran kota.

Yang perlu kalkulasi adalah apartemen perlu membayar sinking fee, sedan glands rumah, perlu memperhitungkan beaya transportasi.

Selama ngontrak, pasangan muda harus  bisa hidup hemat, bukan pelit, mendahulukan kebutuhan, dan mengesampingkan keinginan. Misal, wisata ke luar negeri atau nonton pertunjukan musik dari artis mancanegara. Harus dikesampingkan dulu.

Bila anak sudah cukup besar, ibu bisa ikut membantu bekerja. Sehingga percepatan tabungan untuk membeli rumah / apartemen secara kredit bisa segera terpenuhi.

Pada pengelolaan keuangan, saat masih ngontrak, harus ada pos tabungan untuk membayar sewa kontrakan dan tabungan untuk uang muka membeli rumah / apartemen.

Saat sudah membeli rumah, patut dipertimbangkan rumah lama atau rumah baru yang siap huni, pada pengelolaan keuangan harus ada pos untuk membayar kredit / angsuran rumah /atau apartemen.

Agar tidak terlalu.membebani keuangan, usahakan bisa memperoleh pinjaman / fasilitas kendaraan dari kantor. Karena bila harus kredit kendaraan bermotor pula, pos untuk membayar angsuran akan lebih besar. Bila belum sanggup membeli kredit kendaraan roda empat, pilihan kendaraan roda dua bisa menjadi alternatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun