Bagi generasi muda lulusan S1 dengan gaji setaraf UMR (Upah Minimum Regional) tentu akan merasakan kesulitan untuk membeli rumah. Ini dengan asumsi murni dari gaji, tanpa bantuan dari orangtua, baik untuk uang muka apalagi membeli rumah secara tunai.
Ngontrak atau membeli rumah ? Bags generasi muda yang sudah menikah, kurang elok bila masih  numpang di rumah orangtua (baik orangtua sendiri atau mertua). Konsekuensi psikologis yang paling memberatkan adalah bila sudah memiliki anak / momongan. Bila masih menumpang, mau tidak mau orangtua pasti ikut campur dalam cara mendidik anak.
Bila pasangan muda ingin mandiri, tidak ada alasan lain, selain ngontrak karena membeli rumah sangat tak terjangkau, kecuali yang beruntung bisa mendapatkan pekerjaan dengan gaji jauh di atas UMR. Misal, di perusahaan pertambangan.
Ngontrak, ada dua pilihan, apartemen yang dekat dengan kantor, atau rumah, biasanya yang sewanya murah pasti agak jauh dari kantor, alias di pinggiran kota.
Yang perlu kalkulasi adalah apartemen perlu membayar sinking fee, sedan glands rumah, perlu memperhitungkan beaya transportasi.
Selama ngontrak, pasangan muda harus  bisa hidup hemat, bukan pelit, mendahulukan kebutuhan, dan mengesampingkan keinginan. Misal, wisata ke luar negeri atau nonton pertunjukan musik dari artis mancanegara. Harus dikesampingkan dulu.
Bila anak sudah cukup besar, ibu bisa ikut membantu bekerja. Sehingga percepatan tabungan untuk membeli rumah / apartemen secara kredit bisa segera terpenuhi.
Pada pengelolaan keuangan, saat masih ngontrak, harus ada pos tabungan untuk membayar sewa kontrakan dan tabungan untuk uang muka membeli rumah / apartemen.
Saat sudah membeli rumah, patut dipertimbangkan rumah lama atau rumah baru yang siap huni, pada pengelolaan keuangan harus ada pos untuk membayar kredit / angsuran rumah /atau apartemen.
Agar tidak terlalu.membebani keuangan, usahakan bisa memperoleh pinjaman / fasilitas kendaraan dari kantor. Karena bila harus kredit kendaraan bermotor pula, pos untuk membayar angsuran akan lebih besar. Bila belum sanggup membeli kredit kendaraan roda empat, pilihan kendaraan roda dua bisa menjadi alternatif.
Selama ngontrak, bekerjalah dengan disiplin tinggi, supaya cepat mendapat kenaikan gaji bahkan mendapatkan promosi jabatan.
Karena bila hal ini terjadi, percepatan untuk membeli rumah / apartemen pasti akan bertambah cepat.
Untuk membeli rumah / apartemen secara tunai, harga pasti lebih murah. Tapi lupakan saja, karena tingkat inflasi antara menabung dan kenaikan harga rumah tidak berbanding lurus. Harus berani membeli secara kredit meski harga lebih tinggi karena adanya faktor bunga. Yang penting mampu membeli rumah, daripada ingin lebih murah (secara tunai) tetapi akhirnya rumah tak terbeli, karena kenaikan harga properti yang sangat cepat.
Saat berburu atau mencari rumah atau apartemen carilah yang minimalis saja, tidak perlu yang terlalu besar. Bila ada rezeki, pasti bisa melakukan renovasi atau pindah rumah.
Hidup memang keras, untuk mendapatkan solusinya kita harus cerdas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H