Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jangan Tinggalkan Desa Demi Jakarta

24 April 2024   10:00 Diperbarui: 24 April 2024   10:08 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jakarta  (sumber gambar: flip.id)

Mau menjadi pembuat konten atau YouTuber? Ini pun harus memiliki keahlian merancang, membuat, dan menyunting video.

Bila ingin bekerja di konstruksi, harus memiliki keahlian bertukang. Intinya harus memiliki keahlian, kecuali memiliki teman atau saudara yang mampu menjamin penempatan kerja, tanpa keahlian. Itupun harus cepat tanggap saat menerima pelatihan on the job, sehingga dapat dipekerjakan terus.

Bagi mereka yang tidak memiliki keahlian, dipastikan akan nengalami nasib buruk di Jakarta. Meski tahun in Jakarta sudah bukan IKN lagi, harus ingat tag line ini "Ibukota lebih kejam dari ibu tiri".

Meski IKN mulai tahun 2024 akan pindah ke Nusantara, yang juga bersifat kota terbatas, urbanisasi ke Jakarta, diestimasikan masih terjadi. Karena beaya ke Nusantara lebih mahal, belum ada teman / saudara yang mengajak karena belum ada yang punya pengalaman di sana, lagipula Jakarta masih menjadi pusat perekonomian Indonesia, sehingga orang berasumsi lapangan pekerjaan masih terbuka luas.

Guna nencegah terjadinya urbanisasi saat arus balik, sebaiknya:

1. Pemudik jangan flexing di desanya, sehingga tidak membuat warga desa iri dan ingin ke Jakarta.

2. Pemudik harus menceritakan sulitnya mencari pekerjaan di Jakarta, tanpa memiliki keahlian.

3. Warga desa, khususnya generasi muda, sebaiknya fokus membangun desanya. Karena Indonesia harus swasembada pangan, pekerjaan petani juga pekerjaan mulia. Justru sekarang di Jakarta mulai muncul program  'Bertanam di Kota'.

4. Pemerintah sudah banyak membangun waduk / bendungan, jadi lebih fokuslah pada pertanian, karena Indonesia adalah negara agraris.

5. Lebih bergengsi petani di desa daripada menjadi tukang ojek di Jakarta.


Mari kembangkan kehidupan di desa yang masih serba guyub, daripada kehidupan di metropolitan yang serba egois dan penuh kemunafikan.

Jangan tinggalkan desa, rawatlah desa dan hiduplah bahagia di desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun