Lansia atau orang lanjut usia sering dilarang memanjat oleh teman-temannya atau anak-anaknya. Kekhawatiran yang muncul, bila lansia jtuh, akan mengalami cedera berat, bahkan bisa terancam tidak dapat berjalan dengan normal. Hal ini disebabkan bila tulangnya parah sulit tumbuh kembali normal, berbeda dengan anak-anak / remaja.
Karena pada lansia, pertumbuhan tulang sangat lamban, dan hampir tidak ada pertumbuhan.
Padahal lansia yang rata-rata sudah pensiun ini, sering mencari kesibukan, supaya tetap aktif, mereka pada umumnya senang mandiri, dan malas bila harus menunggu anak / tukang. Apalagi mereka merasa tubuhnya masih normal sehingga sering tiba-tiba sudah berada diatas genting sehingga membuat anak-snaknya merasa was+was
Masih bolehkah lansia melakukan aktivitas memanjar.atau bekerja pada ketinggian? Mestinya boleh, asal dilakukan dengan memperhatikan faktor keamanan (safety) secara lengkap, Â biarkan otot-otot dan otak tua ini masih tetap terlatih.
Sebaiknya lansia memanjat secara metayap / merambat seperti satwa kukang. Kukang adalah satwa primata dengan dahi berbentuk berlian putih, dalam aktivitas memanjat, kukang selalu merambat tidak pernah melompat.
Selain menerapkan teknik memanjat seperti kukang, jangan lupa mengenakan safety harness, agar bila terjatuh tidak langsung jatuh ke bawah dengan potensi cedera berat, tetapi tergantung sehingga bisa dilakukan tindakan pertolongan.
Dalam aktivitas memanjat, harus dilakukan dalam tempo lambat. Sinkronkan antara otak dan gerakan kaki dan tangan. Yakinkan ada pegangan atau tumpuan yang aman dan kuat.
Tangan mencari pegangan dan kaki mencari pijakan. Lalu bergerak naik secara perlahan.. ingat, yang naik ini lansia bukan anak muda.
Sambil merayap naik  otak harus selalu melakukan observasi apakah bakal terjadi tindakan yang membahayakan dari lokasi di sekitarnya.
Demikian pula saat mau turun, harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Yang utama, jangan ceroboh.