Hari Film Nasional yang selalu diperingati pada tanggal 30 Maret tiap tahun tidak lepas dari nama Usmar Ismail. Karena tanggal itu adalah tanggal produksi film nasional pertama di Indonesia oleh Perfini.
Filmnya berjudul "Darah dan Doa" sebuah film perjuangan yang diproduksi tahun 1950.
Usmar Ismail adalah anak Minang dari keluarga ningrat. Itulah sebabnya dia dapat menempuh pendidikan di sekolah Belanda, seperti HIS dan MULO.
Saat menempuh pendidikan tinggi, Usmar Ismail sempat mengikuti komunitas sandiwara bersama Rosihan Anwar.
Akibatnya, dia dapat menulis scenario film. Namun Usmar Ismail memilih masuk milter, menjadi tentara dan bertugas sebagai intel.
Karena ketahuan Belanda, banyak berhubungan dengan pejuang kemerdekaan Indonesia, maka Usmar Ismail ditangkap dan dipenjarakan.
Selepas keluar dari penjara, Usmar Ismail mendirikan Perfini. Dan muncul dengan film pertama.
Salah satu film terbaik yang disutradarai Usmar Ismail adalah "Tiga Dara".
Film terakhirnya adalah "Ananda".
Guna mengenang jasa-jasa Usmar Ismail di dunia perfilman Indonesia, telah dianugerahi status sebagai pahlawan nasional. Bagi yang ingin melihat peninggalan Usmar Ismail semasa hidupnya, datanglah berkunjung ke Museum Penerangan (Muspen) di dalam kompleks TMII, Jakarta Timur. Disana ada patung setengah badan Ismar Ismail bersama jas, proyektor, dan kamera  film yang pernah digunakannya.