Kurma adalah buah sekaligus kudapan yang hampir selalu muncul saat berbuka puasa. Tentu, karena cita rasanya manis. Sangat cocok untuk mengembalikan energi yang hilang setelah sehari berpuasa.
Memang kata sementara orang, berbukalah dengan yang manis. Bukan dengan lawan jenis yang manis tentunya, karena bisa menyebabkan masalah, bila bukan muhrim.
Kembali ke topik, makanan berbasis kurma. Jujur saya lebih suka mengkonsumsi kurma  berupa buah aslinya. Karena praktis, tinggal buka dari kemasannya, tuang ke piring, lalu tinggal comot saat bedug magrib sudah terdengar.
Namun kadang-kadang ingin membuat variasi juga, ya yang gampang-gampang saja. Boleh ditiru, karena praktis, yaitu:
1. Kolak kurma
Meski lazimnya, kolak berisikan pisang, ubi jalar, ubi kayu, labu, atau kolang-kaling. Boleh juga ditambahkan potongan / irisan kurma yang sudah dibuang bijinya.
2. Bubur kurma
Saat ngabuburit pada pasar dadakan biasanya banyak penjual bubur, biasanya bubur sumsum atau bubur candil. Ditambahkan potongan / irisan kurma juga boleh.
3. Wedang kurma
Bila senang minum minuman hangat, saat buka puasa, bisa menyajikan wedang dengan irisan kurma, jadi tidak perlu menambahkan gula, karena kurma sudah manis, bahkan merupakan pemanis nabati seperti gula aren.