Hampir sepanjang tahun, bagian pemasaran perusahaan fashion maupun peralatan elektronik, pokoknya barang konsumtif, selalu menggelar promosi sepanjang tahun.
Diawali dari New Year Sale, Imlek Sale, Valentine Sale, Mid Year Sale, Merdeka Sale, Christmas Sale, End Year Sale, dan tentu tidak ketinggalan Ramadhan Sale. Makin panjang waktunya, bagi bagian pemasaran tentu lebih menguntungkan. Jadi Ramadan Sale selama satu bulan lebih menguntungkan daripada Valentine Sale yang hanya satu hari saja, sehingga sering dipaksakan menjadi satu minggu.
Bahkan sekarang sering ditambah dengan tanggal ganda, seperti 2 February (2-2), 3 Maret (3-3) yang puncaknya terjadi pada 10 Oktober (10-10), 11 November (11-11) dan 12 December (12-12) dan Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional).
Mdmang promosi ini kesempatan terbaik, bagi perusahaan untuk mempercepat penjualan persediaan lama, maupun memperkenalkan produk baru.
Mereka bisa menggunakan gimmick 'sale', promo, cuci gudang, obral, diskon khusus dan lain-lain yang pada prinsipnya merangsang orang untuk berperilaku konsumtif.
Memang benar, ada kalanya membeli saat promosi harga diturunkan. Tetapi tidak selalu. Bahkan pernah dinaikkan dulu baru didiskon. Karena tujuannya memang untuk membentuk persepsi, bahwa membeli saat promosi pasti lebih menguntungkan.
Menurut kebiasaan, Lebaran sebagai puncak pada bulan Ramadan, warga membeli baju baru. Kebiasaan ini yang dimanfaaatkan bagian pemasaran. Dengan memainkan persepsi kita.
Untuk mengatasi hal ini, kita harus waspada, terlebih bila kita bukan tergolong orang kaya.
Tips berbelanja saat promo, adalah:
1. Window shopping
Menjelang promo berlangsung lakukan window shopping terlebih dahulu. Window shopping adalah pergi ke toko tetapi tidak langsung berbelanja. Pilihlah barang yang ingin kita beli, lalu catat harganya.
2. Belanja saat promo
Begitu promo dimulai, pergilah ke toko, dan carilah produk yang sudah kita pilih dan catat harganya. Tentunya bila masih ada atau tidak disembunyikan, Karena dianggap bukan produk promo. Bila sudah tidak ada ya nasib, maka selalu biasakan pilih beberapa alternatif, minimum 5 macam.
Bila produk incaran kita tersedia, lalu cocokkan harganya. Bila benar lebih murah atau minimal sama, silakan dibeli.
Bila lebih mahal, kita tidak jadi membeli, namun kita tahu bahwa toko tersebut hanya bermain persepsi, boleh kita golongkan ke dalam daftar hitam (black list). Untuk selanjutnya, tidak kita percayai lagi program promonya.
3. Beli sesuai kebutuhan
Dengan sudah memiliki catatan, artinya Kita hanya akan membeli produk yang Kita butuhkan. Sebaliknya, Bila kita pergi ke toko tanpa catatan kebuuhan, kita bisa terjebak membeli secara ngawur atau membabi buta. Sehingga akhirnya hanya teronggok di dalam lemari saja, Karena ternyata tidak kita butuhkan, dan hanya kita beli karena persepsi mumpung diskon.
Ayo berburu promo saat Ramadan, tapi ingat tips diatas. Tips ini bukan mengajak pelit, tapi mengajak belanja secara efisien. Ingat, rumah atau lemari kita bukanlah tempat penampungan sisa persediaan toko. Bersikaplah cerdas dan bijak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H