Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menyaksikan Musim Karnaval di Cologne

16 Maret 2024   16:58 Diperbarui: 16 Maret 2024   17:03 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Tentu kita hanya mengenal empat musim : spring, winter, fall, dan autumn (panas, dingin, gugur, dan semi). Bahkan di Asia, kita hanya mengenal dua musim saja, yaitu panas dan hujan.

Tetapi warga di Cologne, Jerman, mengenal musim ke lima, yakni musim karnaval. Musim karnaval ini dinulai tanggal 11 November jam 11:11, dan berakhir pada 12 Februari.

Karnaval ini berlangsung di jalanan, peserta karnaval tentu mengenakan busana karnaval. Uniknya, di Cologne, penonton juga banyak yang mengenakan busana karnaval, seperti busana dan topeng badut.

Suasana selalu hingar bingar, ramai, menyenangkan, lucu, dan semua yang terlibat  merasa senang.

Karnaval ini juga dijuluki karnaval konyol, karena peserta dan penonton dihimbau untuk berbusana dan berperilaku selucu dan sejenaka mungkin. Akibatnya banyak yang mengenakan busana badut bahkan beraksi bagaikan orang gila.

Yang peting meriah dan semua bergembira. Dilarang marah atau tersinggung, bila diledek atau dokerjain oleh peserta karnaval.

Warna warni juga sangat cerah, sehingga selalu ditunggu penonton di jalan-jalan raya. Baik orang dewasa maupun anak-anak.

Ciri khas karnaval ini selalu menaburkan atau menyebarkan permen atau kembang gula, sehingga selalu digemari anak-anak.

Keseruan karnaval jalanan ini telah diceritakan oleh Judith Jaeger, seorang traveler dan fotografer yang bertumbuh di Bayern, tetapi mengadu nasib di Cologne. Webinar Koteka Talk yang merupakan episode ke 169 ini bekerja sama dengan Unesa Sastta Jerman.

Meski karnaval ini sempat ditiadakan selama pandemi Covid mendera dunia, tahun ini sudah mulai diselenggarakan lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun